Sabtu, Mei 10, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Taman Semesta Mas, Hunian Terpadu di Jalur KRL

Kawasan hunian terpadu, hanya 15 menit menuju Stasiun Bojonggede dan Citayam. TSM menawarkan promo besar-besaran yang berlaku mulai 15 Oktober – 31 Desember 2017. Bonus akhir tahun bagi konsumen TSM, “free semua biaya”.

 

Harga properti di kota-kota besar, seperti di Jakarta tentu sudah tidak mampu dijangkau masyarakat menengah bawah. Cepatnya kenaikan harga properti saat ini sama sekali tak sebanding dengan pendapatan masyarakat di kelas tersebut.

Hal ini sejalan dengan hasil survei yang dirilis Rumah123.com. Dijelaskan bahwa sebanyak 94% kaum milenial Jakarta yang berusia 23-37 tahun memiliki penghasilan di bawah Rp12 juta, sedangkan harga properti sudah mencapai Rp480 juta. Adapun rumah dengan harga di bahwa Rp300 juta, sukar ditemukan. Kalaupun ada, lokasinya yang kurang strategis, dan rawan banjir. Sedangkan rumah Rp400 juta pun sulit, dan ini pun hanya sanggup dicicil oleh mereka yang bergaji di atas Rp12 juta per bulan.

Baca Juga: BOGOR: Melebar ke Jalur LRT dan BORR

Bagi yang berpenghasilan pas-pasan, pilihan terbaik adalah beli rumah di pinggir Jakarta, seperti di Bogor, dimana harganya pun masih terjangkau. Namun demikian tentu hunian dengan kemudahan akses dan sarana transportasi menjadi pilihan utama.

Sebagaimana diketahui, Bogor merupakan salah satu daerah yang sudah sangat mudah diakses, baik melalui jalan tol dan terutama transportasi massal KRL commuter line Jakarta-Bogor. Itulah kenapa, hunian di sekitar perlintasan KRL menjadi rebutan konsumen, sebagaimana di Taman Semesta Mas (TSM).

 

Komitmen Melayani

TSM mulai diambilalih oleh PT Restu Azimah Abadi sejak tahun 2014 dan dikembangkan sebagai sebuah kawasan hunian terpadu yang menyasar masyarakat menengah bahwa. TSM dibangun di lahan seluas 7 hektar, dengan potensial pengembangan hingga lebih dari 17 hektar. Proyek ini berada di Jalan Raya Babakan, Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Bisnis memang salah satu tujuan developer, tetapi menghadirkan hunian berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat adalah tujuan utama kami melanjutkan proyek ini,” ujar Rifki Rifan, salah satu Tim Inti Project Management Taman Semesta Mas, di Bogor, Jumat (6/10/2017).

Baca Juga: Masa Depan Ada di Jalur LRT

Keseriusan pengembang terlihat dari berbagai sarana dan fasilitas pendukung dalam kawasan hunian, baik area komersial, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, hingga rencana pembangunan fasilitas pendidikan.

Adapun pengembangan saat ini di tahap II, dimana tahap I sebanyak 90 unit sudah terjual habis. Lebih dari 130 unit rumah tersedia (ready stock) dan dipasarkan pada tahap ini. Namun hingga saat ini hunian tersisa tidak lebih dari 50 unit, sementara kavling siap bangun pun tersedia. Dua tipe rumah yang dibangun, yakni 36/72 m2 dan 45/84 m2. Namun fokus pemasaran saat ini pada tipe 36/72 m2, untuk menyesuaikan target pasar yang ada.

 

 

Peluang Investasi

Kawasan hunian TSM berada di lokasi strategis, yang diapit dua stasiun kereta commuter line, yakni Stasiun Bojonggede dan Stasiun Citayam. Waktu tempuh pun cukup singkat, hanya sekitar 15-20 menit. Belum lagi proyek pengembangan Jalan Lingkar yang menghubungkan Jalan Tegar beriman dengan Jalan Raya Parung, yang melintasi wilayah Bojonggede- Tajurhalang-Kemang. Keberadaan infrastruktur baru ini tentu akan semakin mempersingkat waktu menuju stasiun dan wilayah lainnya.

Lokasi strategis dengan keunggulan kualitas bangunan menjadikan TSM sebagai pilihan hunian bagi kaum urban. Bahkan lebih dari 70% penghuni adalah para pekerja di Ibu Kota Jakarta. Harga pun melambung cepat lantaran peminat hunian yang cukup tinggi.

Sebagaimana diungkapkan Rifan, pada awal tahun 2015 rumah tipe terkecil dijual dengan harga mulai Rp145 juta. Kemudian awal tahun 2016 naik menjadi Rp200-an juta, dan naik lagi diawal 2017 menjadi Rp260-an juta untuk tipe yang sama.

“Di daerah ini memang kenaikan cukup cepat. Untuk tipe 36/72 m2 saat ini dipasarkan mulai Rp260 juta di tanah standar. Sedangakan di hook, kelebihan tanah dihargai sebesar Rp2,5 juta per meter persegi,” terang Rifan.

Baca Juga: Rusun TOD Dibangun Persis di Atas Stasiun Tanjung Barat

Bahkan dalam waktu dekat rumah dengan tipe yang sama akan segera naik menjadi hampir Rp300-an juta.

Untuk pemasaran beberapa unit tersisa pada tahap ini, pengembang memberikan promo besar bagi konsumen hingga akhir tahun. Adapun saat ini, kata Rifan, promo berlaku adalah bebas biaya pada beberapa item, kecuali tanda jadi atau booking fee dan biaya KPR yang dibayarkan konsumen ke bank.

“Nanti mulai 15 Oktober hingga akhir Desember ini, free semuanya, baik biaya KPR, BPHTB, dan biaya surat lainnya. Konsumen hanya bayar tanda jadi. Biaya lainnya kami yang tanggung. Ini menjadi bonus akhir tahun bagi konsumen. Di awal tahun depan kami akan buka stok baru, dengan harga baru,” kata Rifan.

Dalam rencana jangka panjang, pengembangan TSM dibagi dalam empat zona. Pertama, zona perumahan sederhana yang rencananya akan dibangun dalam tiga tahap, dimana tahap ketiga dimulai tahun depan. Kedua, zona perumahan menengah dengan perkiraan harga jual mulai dari Rp500-an juta. Ketiga, zona perumahan mewah, klaster dan townhouse. Keempat, zona komersial berupa ruko, pusat perbelanjaan, dan fasilitas kesehatan, pendidikan, serta rekreasi, seperti taman, termasuk danau.

“Lahan sudah kami persiapkan, tetapi memang butuh proses untuk membangun semua ini,” pungkas Rifan. [Pius Klobor].

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles