Top 5 This Week

Related Posts

SAATNYA NEGERI INI MANDIRI

Tahun politik menjadi tantangan besar bagi para pebisnis di dalam, maupun luar negeri. Ada yang anggap ini adalah berkah, namun juga tidak sedikit justru khawatir situasi tahun politik menjadi musibah bagi bisnisnya.

baca juga, Terapkan Strategi Ini, Kinerja Semen Merah Putih Optimis Menumbuh di Tahun Politik 2024

Kendati ada saja yang memperkirakan kondisi bisnis properti di tahun 2024 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2023, Sales & Marketing Director, PT Alam Sutera Realty Tbk, Lilia Sukotjo, pengembang kota baru Alam Sutera (800 Ha) di Serpong Utara, Tangerang, Banten, menyebut tahun 2024 bisnis properti akan lebih menggiurkan dan akan lebih atraktif.

Geliat ekonomi Indonesia, akunya, terpantau tetap relatif kuat di tengah guncangan pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan ‘hawkish’ bank sentral Amerika Serikat (AS) dan fenomena suku bunga tinggi alias ‘higher for longer’.

“Meski gejolak global tetap ada, termasuk kondisi melemahnya perekonomian Amerika Serikat yang membuat suku bunga cenderung naik terus sehingga menekan nilai tukar rupiah, menurut saya itu tidak akan lama. Tidak mungkin terus-terusan no body doing anything, kita semua (akan) berusaha sendiri. Bahkan Jepang pun akan membuat bisnis usahanya sendiri, jadi tidak tergantung dengan negara barat. Wilayah asia akan bergerak semua jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan,” kata Lilia dalam sambungan seluler di Tangerang, Jumat (17/11/2023).

Hemat Lilia, stabilitas ekonomi makro perlu terus dijaga. Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 juga harus diwujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek.

“Kita semua harus sama-sama bergerak. Sekarang bunga memang sedang tinggi dan diperkirakan tambah naik tambah naik akibat situasi global, tapi apa iya negara dengan jumlah penduduk segini banyaknya masih mau bergantung dengan negara lain,” jelasnya.

Maka dari itu, Lilia berharap pemilu tahun depan berlangsung aman hingga terbentuk kabinet baru, agar memberi efek positif terhadap pasar properti. “Harapannya pasti stabil. Apapun gonjang-ganjing politik, sebaiknya harus menjunjung tinggi keamanan,” lugasnya.

Ia optimis pada pertengahan tahun depan kondisi pasar properti akan semakin membaik. Fundamental ekonomi dan sentimen pasar positif pasar properti menjadi faktor utama yang mengakselerasi bisnis properti di masa depan.

“Mestinya tahun depan, kalau juga pemilu berjalan aman sektor properti akan bergerak baik. Apalagi di dalam negeri, perbankan itu men-support sekali pergerakan bisnis properti. Suka bunga yang diberikan masih bersahabat, satu digit. Kita optimis tahun depan sektor properti akan kembali booming,” imbuhnya.

Perpanjang Insentif

Untuk mengencangkan industri properti, seluruh pemangku tak tinggal diam. Para developer berlomba memberikan penawaran menarik kepada konsumen, seperti diskon dan beragam kemudahan. Beberapa developer ada yang memberikan diskon langsung 10 – 15 persen, free BPHTB, gratis biaya KPR/KPA. Itu belum termasuk insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat untuk pembeli rumah seharga di bawah Rp5 miliar.

Insentif pajak ini terbagi dua kategori. Untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar PPN-nya yang seharusnya 11 persen dibebaskan seluruhnya atau insentif 100 persen. Sedangkan rumah seharga Rp2 – 5 miliar, insentif yang diberikan tetap sebatas Rp2 miliar. Artinya, jika membeli rumah dengan harga Rp2 miliar maka PPN 100 persen ditanggung oleh pemerintah, tetapi jika membeli rumah dengan harga hingga Rp5 miliar, pemerintah tetap memberikan insentif PPN dengan batas Rp2 miliar saja.

Implementasi PPN DTP akan dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahap pertama, pemberian insentif pajak akan diberikan sebesar 100 persen pada November 2023 – Juni 2024. Tahap kedua, diberikan sebesar 50 persen untuk periode Juli – Desember 2024. “Harapannya insentif tersebut bisa diperpanjang lagi, efek dominonya akan positif dan target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen lebih mudah tercapai,”
tandas Lilia.

baca juga, Yuk Kunjungi Wisata Dusun Semilir Eco Park, Semarang! Dijamin Penat Anda Hilang

Menurutnya, perkembangan proyek properti saat ini menuju keseimbangan, artinya tidak hanya bertumpu pada satu kota besar selaju dengan pembangunan infrastruktur yang begitu masif dan cepat. “Dengan jumlah populasi Indonesia yang tinggi semoga perekonomian kita terus berjalan baik, dan makin diperkuat. Termasuk di daerah-daerah, mestinya akan semakin kuat. Area emerging market, misal di Alam Sutera, dulu orang keluar dari Jakarta untuk bermukim di Alam Sutera, tapi sekarang yang terjadi adalah orang-orang membangun usahanya di dalam
kawasan Alam Sutera, tempat di mana dia lahir dan dibesarkan,” paparnya.

Indikasi itu, kata Lilia, terlihat di catatan laba bersih PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang melonjak tajam di periode Januari – September 2023, yakni 97,6% menjadi Rp209,99 miliar. Mengingat, hingga kuartal III-2022, laba bersih ASRI hanya Rp106,26 miliar. Mayoritas pendapatan ASRI berasal dari sektor real estat, yaitu penjualan tanah Rp596,44 miliar, rumah dan ruko Rp1,2 triliun, apartemen Rp62,9 miliar,
serta gedung perkantoran Rp6 miliar.l[Andrian Saputri]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles