Propertyandthecity.com – Judul di atas diambil dari salah satu judul bukunya Menembus Batas, yang melengkapi 5 buku lainnya yang lahir dari tangan S. D. Darmono yaitu Membangkitkan Tantangan Baru Untuk Menciptakan Lapangan Kerja,Think Big Start Small Move Fast, One city One Factory, Building as Ship While Sailing, dan Bringing Civilization Together. Menembus Batas seakan mengingatkan bagaimana S.D. Darmono menembus batas-batas kesulitan yang dihadapi ketika membangun kawasan industri di Timur Jakarta, Cikarang yaitu Jababeka di tahun 1989.
Kisah S. D. Darmono adalah kisah perjalanan lahirnya kawasan industri Jababeka yang kini telah menjadi Kota Jababeka seluas 5.600 hektar. Jababeka adalah ide baru dari seorang S. D. Darmono melahirkan sebuah kawasan industri yang sebelumnya orang hanya mengenal kawasan industri Pulo Gadung. Jababeka kemudian menjadi contoh nyata lahirnya kawasan-kawasan industri lainnya yang berkembang mulai dari Cikarang, Karawang hingga Purwakarta.
Baca: JABABEKA – Transformasi Kota Basis Industri
Pria yang lahir di Yogyakarta, 26 April 1949 silam, berangkat dari seorang profesional di perusahaan kimia asal Inggris ICI Industries. Di sela pekerjaannya, S. D. Darmono, bersama rekannya yang memiliki bisnis tekstil, membangun perumahan di Bintaro bernama Bintaro Permai. Dalam kisahnya Bintaro Permai adalah tempat awal belajar properti.
“Bagi saya Bintaro Permai sebagai lahan untuk belajar properti. Sampai kemudian saya berpikir untuk mencari pembeda dari yang lain. Dalam bisnis harus punya diferensiasi yang kuat karena dengan diferensiasi yang kuat kita punya competitive edges yang tinggi,” ujar S. D. Darmono.
Diferensiasi itulah yang kemudian memunculkan ide membangun kawasan industri yang standarnya sama dengan di luar negeri. Ia membayangkan di timur Jakarta membangun world class industries estate, yang membuat orang asing merasa nyaman di dalamnya, keamanan dan kepastian hukum terjamin. Setelah melewati berbagai rintangan seperti peraturan kawasan industri belum ada, serta melakukan berbagai lobby, akhirnya keluarlah izin kawasan industri di Cikarang tahun 1988.
Di luar aktivitas bisnisnya membesarkan Jababeka, S.D. Darmono pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) pada tahun 2008-2012 untuk mengelola Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai UNESCO world culture heritage.
Di organisasi profesi, Darmono, pernah menjabat sebagai President Indonesia Australia Business Council (IABC) – lembaga kerja sama Indonesia Australia pada tahun 2009-2013 dan saat ini anggota Dewan Penasihat. Ia duduk sebagai Chairman PATA (Pacific Asia Travel Association) Indonesia Chapter dan Executive Board di PATA International.
Sebuah kebanggaan bagi Indonesia Property Watch untuk memberikan penghargaan Lifetime Achievement Awards di ajang Golden Property Awards 2019 kepada S.D. Darmono. ●