Sabtu, Mei 10, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Inflasi Perumahan di Kota Depok Turun, Menempati Posisi ke-96 Nasional

Depok, propertyandthecity.com— Pengeluaran untuk pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan di Kota Depok mencatatkan penurunan sebesar 0,21% pada Desember 2024, lebih rendah dibandingkan dengan penurunan 0,05% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini berkontribusi pada deflasi daerah secara keseluruhan, terutama di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mencatat inflasi negatif sebesar -0,02%.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) untuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga di Kota Depok berada di level 108,67 pada akhir Desember 2024, turun dari posisi 108,9 di bulan November.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), sektor ini mengalami penurunan signifikan sebesar 7,37%. Namun, jika dibandingkan dengan awal tahun (year-to-date/ytd), pengeluaran sektor tersebut tumbuh sebesar 1,37%.

Penurunan ini menempatkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga di urutan keenam dari sebelas kelompok inflasi yang diukur di Depok. Menurut data survei BPS, peringkat inflasi Kota Depok berada di posisi ke-96 dari 104 kabupaten/kota yang dipantau secara nasional.

 

Perbandingan Nasional

Secara nasional, inflasi subkelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga bervariasi. Kota Parepare mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,43%, diikuti oleh Kota Manado (1,21%) dan Kabupaten Halmahera Tengah (1,02%).

Baca Juga: Pariwisata Pulih, Indonesia Sambut 12,66 Juta Wisman di 11 Bulan 2024

Sebaliknya, Kabupaten Minahasa Utara mengalami inflasi terendah sebesar 0,15%. Kota Depok dengan inflasi -0,02% menempatkan diri di peringkat bawah nasional.

10 Kabupaten/Kota dengan Inflasi Tertinggi di Subkelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga:

  1. Kota Parepare: 1,43%
  2. Kota Manado: 1,21%
  3. Kabupaten Halmahera Tengah: 1,02%
  4. Kabupaten Maluku Tengah: 0,8%
  5. Kota Padang Sidimpuan: 0,74%
  6. Kota Yogyakarta: 0,6%
  7. Kabupaten Labuhan Batu: 0,43%
  8. Kabupaten Karimun: 0,38%
  9. Kabupaten Rembang: 0,37%
  10. Kabupaten Gunung Kidul: 0,35%

Dengan dinamika inflasi ini, para pemangku kebijakan di Kota Depok diharapkan dapat terus memantau dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi harga kebutuhan dasar, terutama sektor-sektor yang memiliki dampak langsung pada biaya hidup masyarakat. Apalagi saat ini pertumbuhan penduduk Kota Depok terus meningkat dan padat dari tahun ke tahun. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles