Propertyandthecity.com, Jakarta – Pada kuartal pertama 2020, kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN tercatat masih on track, meski Indonesia dirundung pandemi Covid-19. Namun perseroan telah melakukan sejumlah langkah antisipasi agar bisnis BTN tidak sampai terganggu.
“Di tengah pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi termasuk dalam hal ini bisnis bank tidak boleh berhenti, agar masyarakat tetap terpenuhi kebutuhannya. Peran perbankan masih dibutuhkan. Dan kami pun terus mencari peluang bisnis agar terus mendukung ekonomi masyarakat,” ujar Direktur Utama BTN Pahala N Mansury dalam siaran pers yang diterima, Jumat (8/5/2020).
Baca: BTN Tetap Lakukan Akad Kredit
Menurut Pahala, BTN tetap optimistis, lantaran bisnis di sejumlah industri masih bertumbuh. Pada industri yang masih berpeluang untuk bertahan dan tumbuh tersebut, BTN akan ikut andil menyokong pertumbuhannya agar laju ekonomi tetap berjalan.
Kata dia, perbankan memegang peranan cukup besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap bertahan dalam pandemi Covid-19. Oleh karena itu menurutnya, perbankan perlu melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan dari perbankan.
“Agar hal tersebut dapat optimal dilakukan perbankan, maka bank harus sehat dan berkinerja baik. Alhamdulillah sampai dengan saat ini kinerja bisnis BTN masih berjalan baik,” katanya.
Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BTN yang masih tumbuh sekitar 4,59% atau telah menyalurkan kredit sampai dengan triwulan 1 tahun 2020 sekitar Rp253,25 triliun.
Baca: Gandeng Bank Mandiri, PUPR Salurkan BSPS di Sulut
Selain itu, rasio-rasio keuangan perseroan juga masih terjaga baik. Adapun Kinerja perseroan secara umum akan diumumkan perseroan pada Minggu kedua Mei 2020.
Kinerja BTN yang masih terjaga baik tersebut menurut Pahala karena perseroan senantiasa menjaga kualitas kredit dan penguatan cadangan perseroan terutama pada masa pandemi Covid-19.
Dengan likuiditas yang mencukupi, Bank BTN masih konsisten menjalankan fungsi intermediasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif pada kuartal I/2020.
Likuiditas yang cukup dan terjaga, menjadi kunci perbankan agar tetap menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi agar tetap produktif. Pahala merinci, sampai dengan Maret 2020, rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) bank yang dipimpinnya masih dapat dijaga pada tingkat 137,9% jauh di atas ambang yang ditetapkan regulator yaitu 100%. Sementara rasio Aset Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) terjaga di 69,5% dimana rasio tersebut masih jauh di atas batas minimal yang ditentukan.
Baca: Berharap Sektor Properti Dapat Keringanan Kredit Bank
“Sesuai ketentuan regulasi, kami sudah menyiapkan cadangan terutama untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang tidak tahu akan berakhir sampai kapan dan saat ini coverage ratio terjaga di atas 100%,” sebut Pahala.
Bravo untuk BTN.. semoga Bank-bank lain mengalami pertumbuhan yang baik juga demi stabilitas ekonomi negara kita
Bravo BTN. Semoga Bank- bank lain di indonesia mengalami pertumbuhan yang sama. Agar stabilitas ekonomi kita tetap terjaga di mas pamdemic ini