...

Corona Akan Membuat Berbagai Pihak Mereview Targetnya

Propertyandthecity.com, Jakarta – Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri, semula optimis kondisi tahun 2020 akan lebih baik lagi dari tahun 2019. Pilpres berjalan baik dengan kembali terpilihnya Presiden Jokowi untuk dua periode. Sehingga kebijakan Jokowi bisa berkesinambungan di periode kedua.

“Sebetulnya kita sudah senang dengan situasi sekarang, apalagi pemerintah sudah siap dengan program-program kebijakan yang baru. Waktu Pak Jokowi dilantik kedua kalinya menyampaikan ada 5 prioritas utama,” ujar Sanny Iskandar kepada Property and the City.

Baca: Hadapi Pandemi Corona, Pengembang Harus Atur Strategi Baru

Tetapi, begitu memasuki tahun 2020 dunia sudah diterjang virus Corona yang berawal dari China dan kini sudah menjadi wabah epidemi. Tercatat sudah 185 negara terkena Covid-19 dengan jumlah korban meninggal sudah puluhan ribu orang. Menurut Sanny, tahun 2020 orang akhirnya akan mereview kembali target bisnisnya. Negara merevisi kembali target pertumbuhan ekonominya karena devisa yang masuk berpengaruh. Ini semua dampak dari virus Corona.

“Cuma masalahnya tidak bisa akurat karena kita tidak tahu sampai kapan virus Corona ini berakhir. Di China memang sudah mereda tapi di negara lain seperti Indonesia yang tadinya tidak ada sekarang jadi ada bahkan terus bertambah korbannya. Persisnya bagaimana akhirnya kita juga belum tahu. Sehingga untuk menghitung perekonomian tahun 2020 semakin susah. Target pertumbuhan kita 5,3 persen, apakah pertumbuhan ini akan terkoreksi sampai berapa, ini yang kita belum tahu,” ujar Sanny.

Baca: Metland Tutup Operasional Mal, Mulai 27 Maret

Terkait para ekspatriat yang bekerja di kawasan industri, pihaknya sebagai pengembang dan pengelola kawasan industri sebetulnya tidak terkait langsung dengan lalu lintas tenaga kerja asing. Masalah ekspatriat lebih dihadapi para tenant yaitu industri manufaktur yang berada di kawasan industri. Kalau pun ada pengaruh mungkin kunjungan-kunjungan calon investor dari luar negeri yang berkurang, dan acara-acara ajang promosi di dalam dan luar negeri yang ditunda.

Saat ditanya apa intensif yang harus dikeluarkan pemerintah menghadapi kondisi saat ini. Menurutnya, ada kebijakan 2 RUU yang diyakini akan membantu Indonesia bangkit dari ancaman ekonomi akibat wabah virus Corona. Pertama, RUU Cipta Kerja yang dinilai sudah bagus. RUU ini menyederhanakan perizinan, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, reposisi kewenangan pemerintah pusat dan daerah.

“Kalau nanti undang-undang Cipta Kerja bisa dijalankan dan berjalan mulus di dalam pembahasan di DPR, UU ini nantinya harusnya bagus memberikan kebijakan yang berdampak positif,” ujarnya.

Baca: Corona Hantam Properti Tanpa Stimulus

Kedua, rancangan undang-undang perpajakan yang baru. Menurutnya, orang melihat kalau dari segi pajak lebih ringan pasti akan lebih menarik. Yang dilakukan pemerintah sudah benar tinggal bagaimana prosesnya jadi lancar, dan yang paling penting implementasinya. Termasuk Inpres No 7/2019 mengenai percepatan kemudahan berusaha. Investor cukup ke BKPM saja tidak perlu ke masing-masing ke kementerian. Sebetulnya dulu sudah dilakukan tapi mungkin belum sempurna. (Hendaru).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini