PropertyandTheCity.com, Jakarta – Program tiga juta rumah per tahun yang akan diluncurkan Prabowo-Gibran siap digulirkan. Dengan dana mencapai ratusan triliun, program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki hunian yang layak.
Tim Satuan tugas (Satgas) perumahan telah menyusun peta jalan (roadmap) yang mencakup pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya. Rinciannya, 1 juta unit akan dialokasikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan, sedangkan 2 juta unit lainnya akan dibangun di pedesaan.
“Salah satu instrumen yang digunakan adalah sektor perumahan. Proyek ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan perputaran uang di daerah,” kata Bonny Z. Minang, anggota tim satgas perumahan yang dipimpin oleh Hashim Djojohadikusumo, di Jakarta, dikutip Rabu (23/10/2024).
Dalam pelaksanaan program ini keberhasilan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kolaborasi berbagai pihak. Sejumlah perusahaan telah menyatakan dukungannya. Dengan kontribusi mereka, baik dari segi pendanaan maupun penyediaan infrastruktur, proyek ini diharapkan dapat terealisasi dengan lebih cepat dan tepat sasaran. Berikut kontribusi yang diberikan dari Bank Tabungan Negara (BTN) dan Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) dalam program 3 juta rumah Prabowo-Gibran.
1. Bank Tabungan Negara atau BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mengklaim sudah mempersiapkan mekanisme untuk memantau risiko dalam pelaksanaan program 3 juta rumah per tahun yang direncanakan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Mekanisme ini bertujuan untuk mencegah Non Performing Loan (NPL) dengan sistem pemantauan internal yang kuat, baik untuk program kredit perumahan rakyat (KPR) subsidi maupun non-subsidi.
BTN berkomitmen mencari sumber dana dari dalam dan luar negeri, termasuk melalui sekuritisasi aset KPR, untuk mendukung program KPR. BTN mengusulkan tiga jenis subsidi untuk pemerintah baru: Subsidi Angsuran untuk masyarakat dengan penghasilan hingga Rp3,1 juta, Subsidi Selisih Bunga untuk masyarakat berpenghasilan Rp3,1 juta hingga Rp8 juta. Subsidi Premi Asuransi untuk yang berpenghasilan di atas Rp8 juta.
Dana subsidi ini berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah pusat, daerah, serta sumber lainnya.
2. Asosiasi Real Estate Indonesia atau REI
Asosiasi Pengusaha Real Estate Indonesia (REI) menegaskan komitmennya untuk mendukung dan mewujudkan Program Pembangunan 3 Juta Rumah yang diinisiasi oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Program ini diyakini dapat mengatasi kekurangan perumahan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. REI memuji program ini sebagai terobosan besar bagi industri perumahan nasional di masa depan.
Ketua Umum REI, Joko Suranto menyatakan perusahaan-perusahaan pengembang anggotanya telah siap menyuplai lebih dari 60 persen terhadap total 1 juta kuota apartemen di wilayah perkotaan. REI memuji program ini sebagai terobosan besar bagi industri perumahan nasional di masa depan.
Hal ini berkaitan dengan langkah REI guna mendukung program pembangunan 3 Juta Rumah yang digagas oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebagai asosiasi pengembang, REI berkomitmen untuk merealisasikan target 3 Juta Rumah oleh pemerintahan mendatang.
“Sejumlah dukungan diperlukan untuk mewujudkan pembangunan 3 juta rumah per tahun, seperti dari sisi pembiayaan, regulasi.” ujar Joko pada Property and The City, ditulis Rabu (23/10/24).