BERADU STRATEGI 2015 25 TOKOH PROPERTI BICARA (BAG.4)
Memasuki tahun 2015 optimisme para pelaku pasar tidak surut meskipun sebagian besar menyadari bahwa tren perlambatan tengah membayangi pasar properti saat ini. Beberapa kondisi membuat pasar properti saat ini masih belum bisa bangkit sepenuhnya. Iklim politik pasca pemilu yang dilihat sebagai ancang-ancang ternyata masih membuat pasar menunggu di tengah gejolak politik dan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Perekonomian Indonesia belum kunjung mengalami pertumbuhan tinggi, bahkan BI Rate di level 7,75% membuat daya beli masyarakat sedikit tergerus dan berdampak langsung pada kenaikan suku bunga KPR yang menjadi andalan masyarakat luas untuk membeli properti. Harga BBM yang turun setelah sempat naik dipandang para pelaku properti tidak berdampak langsung terhadap pasar properti. Para pengembang relatif memilih untuk melihat perkembangan pasar daripada harus buru-buru menaikkan harga propertinya.
Pasar properti Indonesia dalam jangka panjang masih sangat menjanjikan namun juga sarat akan tantangan. Tahun 2015 dengan berlakunya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) membuat pasar properti nasional harus cepat berbenah dengan masuknya investor asing dengan modal besar ke Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing investasi, pemerintah pun gencar untuk merealisasikan rencana-rencana infrastruktur yang sempat terbengkalai. Fokus pemerintah ini akan membuat banyak wilayah-wilayah baru yang semakin berpotensi untuk dikembangkan, tidak hanya di Jabodetabek, tapi sampai Jawa bahkan di luar Jawa.
Para pengembang bersiap-siap untuk beradu strategi menghadapi segala kemungkinan di tahun 2015. Majalah Property and The City telah melakukan interview langsung dengan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan bisnis properti. 25 Tokoh Properti Bicara mengenai prospek dan strategi korporasi dalam menghadapi persaingan 2015.
Berikut ini lanjutan komentar dari beberapa Tokoh properti :
![]() | Nanda Widya “Di Metland Transyogi saat ini sedang dikembangkan sebuah pusat belanja dan juga sedang dipersiapkan hunian vertikal. Kawasan yang juga sebagai kantong industri ini memiliki potensi pengembangan hunian vertikal.” |
![]() | Ali Tranghanda “Pasar bergerak ke luar Jabodetabek termasuk Indonesia bagian Timur. Segmen menengah yang akan menjadi primadona. Di pasar sekunder sempat terjadi koreksi harga di beberapa lokasi yang sudah over value namun masih dalam batas normal. Diperkirakan pada semester kedua 2015, pasar properti mulai lebih baik.” |
![]() | Darmadi Darmawangsa “Developer harus lebih berhati-hati saat ini karena pasokan yang ada sudah terlalu banyak, khususnya Jakarta. Untuk kawasan penyangganya masih tetap memiliki potensi pasar yang besar, namun produknya harus tepat.”
|
![]() | Bambang Sumargono “Namanya bisnis, tantangan selalu ada. Untuk itu dalam memasarkan produk, strategi, dan inovasi pemasaran merupakan hal penting. Inilah yang membuat 2 tower perdana Orange County diminati masyarakat.” |
![]() | Go Henky Kurniawan “Penerapa aturan Loan to Value (LTV) ternyata juga memberikan kerikil, sehingga penjualan unit properti khususnya hunian sedikit terganggu. Melemahnya industri properti tahun lalu juga diakibatkan suku bunga yang kurang bersahabat.” |
![]() | Budi Saddewa “Wika Realty rencananya akan mengembangkan tiga proyek di Jakarta dan selebihnya di luar Jakarta yang meliputi Yogyakarta, Bogor, Bali, Makasar, dan Balikpapan.” |
Rabu, 25/2/2015
{jcomments on}