Meski berjarak hingga 60 kilometer dari Jakarta, tidak menyurutkan niat konsumen untuk beli rumah di Citra Maja Raya. Banyak keunggulan dengan prospek menjanjikan dari kawasan hunian seluas 2.600 hektar ini.
Tahun depan diprediksi akan lebih banyak orang beralih menggunakan transportasi massal, khususnya kereta. Baik KRL Commuter Line maupun Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang juga mulai beroperasi pada tahun 2019.
Baca: Stasiun Baru Bakal Dibangun Menempel Citra Maja Raya
“Ini tentunya akan mempengaruhi orang beli properti di area yang berdekatan dengan stasiun kereta,” ujar Yance Onggo, Associate Director PT Ciputra Residence kepada awak media di Ciputra Mal, Jakarta Barat, Senin (3/12/2018).
Terbukti, proyek Citra Maja Raya di Lebak, Banten yang baru dikembangkan selama 3,5 tahun sudah berhasil membangun dan menjual lebih dari 14 ribu unit rumah dan ruko. Sebanyak 7.000 unit diantaranya sudah diserahterimakan, sisanya dalam progress.
“Tidak lagi bicara dekat tol, tapi dekat dengan stasiun kereta. Buktinya Citra Maja Raya. Kalau tidak ada kereta di Maja maka tidak mungkin orang beli di Citra Maja Raya,” katanya.
Citra Maja Raya dikembangkan oleh PT Ciputra Residence, salah satu anak usaha dari Ciputra Group seluas 2.600 hektar, juga merupakan hunian berbasis transportasi atau Transit Oriented Development (TOD). Kawasan hunian hanya berjarak sekira 500 meter dari Stasiun Maja yang kini semakin diminati.
Terbaru, pengembang bahkan meluncurkan dua cluster hunian sekaligus, yakni Sanur dan Jimbaran. Cluster ke-28 dan 29 ini diluncurkan di area dengan luas masing-masing 8 hektar sebanyak 650 unit di tiap cluster.
“Hingga pagi ini yang daftar sudah 1.150 orang. Padahal awalnya kami hanya buka Cluster Sanur, namun permintaan melampaui, makanya kami buka cluster tambahan di Jimbaran sebanyak 650 unit,” kata Yance.
Sebagaimana namanya, Cluster Sanur dan Cluster Jimbaran adalah hunian dengan konsep tematik resor Bali. Lokasinya dekat Citra Maja Raya Business District.
Baca: Beli Rumah di Maja, Tak Perlu Ragu Transportasi
Berbeda dengan tipe sebelumnya, unit cluster ini dibangun dengan fasad rumah yang lebih modern, rangka atap baja ringan, plester cat aci luar dalam, dan tinggi plafond di ruang keluarga mencapai 4 meter. Adapun kedua cluster ini rencananya akan dilaunching pada tanggal 8-9 Desember 2018 di Atrium Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat.
Di dalam Cluster Sanur dan Cluster Jimbaran akan dipasarkan 3 tipe rumah, yaitu Tipe Kana (22/60) seharga Rp168 juta, Tipe Soka (27/72) Rp208 juta, Tipe Dahlia (36/72) Rp236 juta, dan Tipe Dahlia B (36/90) Rp265 juta.
Harga tersebut sudah termasuk PPN dan Biaya Surat AJB BPHTB. Sedangkan KPR DP mulai 5 persen dengan cicilan mulai Rp1 jutaan per bulan. Untuk mendukung proses ini, pengembang telah bekerjasama dengan beberapa perbankan, seperti Bank BCA, Mandiri, CIMB Niaga, BTN, BNI, BRI, OCBC NISP, Maybank, UOB, CCB, Panin Syariah, Hana Bank, dan Artha Graha.
“Rumah yang kami pasarkan adalah yang dibutuhkan, karena segmen end user. Sehingga berapapun permintaannya, kami coba serap di sini,” jelas Yance sembari menambahkan, 80 persen perumahan yang dipasarkan adalah rumah sederhana.
Baik Cluster Sanur maupun Jimbaran akan secara resmi diluncurkan pada 8 dan 9 Desember mendatang. Saking banyaknya pemesan, pengembang membaginya dalam dua sesi, yakni pada 8 Desember untuk NUP 1-750, sementara 751 dan seterusnya akan mendapat giliran pada 9 Desember.
Prospek Cerah
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, kawasan Maja telah ditetapkan oleh pemerintah menjadi satu dari 10 kota baru publik yang diprioritaskan pembangunan infrastukturnya. Kota Terpadu (Integrated Township) Citra Maja Raya berada dalam kawasan tersebut.
Hal ini, menurut Yance juga menjadi added value dan keunggulan Citra Maja Raya di barat Jakarta.
“Hanya Citra Maja Raya yang proyeknya dekat stasiun Commuter Line, di lokasi ribuan hektar dan dengan harga rumah di bawah 500 juta. Bahkan saat ini mulai hanya Rp168 juta,” tambah dia.
Bahkan, prospek kawasan perumahan ini kian cerah ketika stasiun baru dalam kawasan Citra Maja Raya diwujudkan. Untuk mendukung ini, Ciputra Residence telah menyiapkan lahan seluas 20 hektar.
Baca: Investasi di Alter Ego, Lima Tahun Balik Modal
“Tahapannya dari halte baru kemudian menjadi stasiun Commuter Line. Lokasinya di antara Stasiun Maja dan Citeras. Saat ini masih dalam proses peninjauan dari Departemen Perhubungan, khususnya Direjen Perkeretaapian, karena harus memenuhi beberapa kriteria, seperti jumlah penumpang dan lainnya,” jelas Yance.
Progres lainnya seperti pembangunan flyover, boulevard utama ROW 40 dari pintu gerbang utama menuju ke cluster-cluster, dan juga penghijauan-penghijauan sudah rampung. Saat ini penghuni Citra Maja Raya juga sudah mulai bisa menikmati berbagai fasilitas penunjang, seperti fasilitas komersil di sepanjang boulevard utama, klinik kesehatan hingga restoran.
“Bahkan saat ini kami sudah bangun fasilitas Sport Club yang rencananya soft opening di Januari 2019. Selanjutnya, Water Park, sarana ibadah, sekolah dan beberapa fasilitas lainnya juga di 2019,” tambah Yance.
Adapun direncanakan sebanyak 200.000 rumah yang akan dibangun di Citra Maja Raya, atau sekira dapat menampung hingga 1 juta jiwa. Sejak mulai dikembangkan tahun 2015 hingga Oktober 2018 pendapatan Ciputra Residence dari proyek Citra Maja Raya adalah sebesar Rp3,2 triliun. Sementara sejak Januari hingga Oktober 2018 sudah sebesar Rp669 miliar. Citra Maja Raya juga punya kontribusi besar terhadap pendapatan di Ciputra Group, bahkan masuk lima besar.