...

BEKASI SIAP BERAKSI

Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi digadang- gadang akan menjadi wilayah sasaran investasi ke depan. Basis ekonomi industri yang sangat kuat di wilayah ini menjadi sektor paling dominan yang menggerakkan perekonomian wilayah. Tidak ada lagi kota di Indonesia yang memiliki basis industri sebesar dan seluas yang ada di sini dan dipercaya sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Karenanya wilayah ini sangat berkembang saat ini dan diperkirakan akan semakin kencang ke depan.

Kekuatan basis ekonomi ini menjadi fundamental bagi perputaran uang beredar di wilayah tersebut, termasuk kebutuhan perumahan dan properti di wilayah tersebut yang akan semakin berkembang. Hal ini tergambar juga dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota dan Kabupaten Bekasi yang mencapai Rp 423,57 triliun. Nilai ini bahkan lebih tinggi dibandingkan PDRB gabungan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan sebesar Rp361,7 triliun.

Sementara itu, Kabupaten Bekasi masih menempati urutan pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) se-Jawa Barat pada periode Januari-Maret Tahun 2022. Tercatat realisasi PMA dan PMDN sebesar lebih dari Rp16 triliun atau 41 persen. Diurutan kedua ditempati Kabupaten Karawang dengan realisasi investasi Rp7,5 triliun, Kabupaten Bogor Rp3,8 triliun. Setelah itu disusul Kota Bekasi Rp2,2 triliun dan Kota Bandung Rp2,1 triliun. Investasi di Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor penanaman modal asing. Belasan triliun rupiah investasi itu tercipta dari total 1.950 proyek yang terdiri atas 1.368 proyek investor asing serta 582 proyek dari penanaman modal dalam negeri. Saat ini paling tidak hampir 8.000 perusahaan beroperasi di Bekasi. Sektor otomotif, logam, elektronika, perdagangan, dan konstruksi, memegang peranan penting dan mendominasi kawasan industri Bekasi, selain juga industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang merupakan produk yang memiliki perputaran omset dengan cepat dan biaya produksi rendah. Begitu juga dengan tingkat penyerapan tenaga kerja PMA/PMDN, Kabupaten Bekasi masih menempati tingkat penyerapan tenaga kerja tertinggi yaitu 7.746, Kabupaten Subang 6.965, Kabupaten Bogor 3.795, Kabupaten Bandung 3.615, Kota Bekasi 3.344.

Dari data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kabupaten Bekasi memiliki paling tidak 10 kawasan industri yang terbangun dengan luas lahan kawasan tidak kurang dari 9.496 ha, diluar proses pengembangan perluasan yang sedang terus berjalan. Kesepuluh kawasan industri tersebut adalah Kawasan Industri Jababeka, MM2100 Industrial Town BFIE, Greenland Internasional Industrial Center (GIIC), Kawasan Industri Lippo Cikarang, MM2100 Industrial Town MMID, Kawasan Industri Marunda Center, East Jakarta Industrial Park, Kawasan Industri Terpadu Indonesia China, Bekasi Internasional Industrial Estate, dan Kawasan Industri Gobel. Berkumpulnya kegiatan-kegiatan industri dalam sebuah kawasan industri menciptakan aglomerasi industri dengan ekosistem yang kuat sehingga sinergi antara sub sektor dapat terjalin dengan produktif dan efisien. Aglomerasi ini terus melebar ke timur sampai Karawang dan Purwakarta yang akan terintegrasi dengan bandara dan pelabuhan.

Beberapa fundamental ini yang diperkirakan akan dapat mengejar ketertinggalan Bekasi di sektor properti. Para pengembang skala kota sampai kecil tidak kalah banyaknya dengan kawasan barat Jakarta yang telah lebih dahulu berkembang pesat. Satu lagi yang menjadi faktor utama yang akan membuat timur Jakarta akan semakin berkembang. Iya, infrastruktur!.