Wakil Menteri LH Dorong Pembangunan Rumah Berbasis Keberlanjutan Lingkungan

0
19
Wakil Menteri LH Dorong Pembangunan Rumah Berbasis Keberlanjutan Lingkungan
Wakil Menteri LH Dorong Pembangunan Rumah Berbasis Keberlanjutan Lingkungan

Jakarta, Propertyandthecity.com – Pembangunan hunian berbasis keberlanjutan menjadi sorotan Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH), Diaz Hendropriyono, dalam upaya mendukung Program 3 Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah.

Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Sabtu, Diaz mengusulkan agar aspek lingkungan menjadi perhatian utama dalam proses pembangunan dan pengembangan perumahan, termasuk penggunaan material ramah lingkungan.

“Saya rasa perlu juga bagaimana tiga juta rumah ini dibuat seramah mungkin terhadap lingkungan, memanfaatkan sampah plastik, dan juga menurunkan emisi,” ujar Diaz kepada media, Jakarta, (30/11/2024).

Dukungan Regulasi untuk Hunian Ramah Lingkungan

Sebagai bentuk dukungan, Diaz menekankan pentingnya kemudahan regulasi, terutama bagi pengembang yang membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan lahan di bawah 5 hektare.

Dia menyampaikan bahwa proses perizinan terkait lingkungan, seperti dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), kini dapat dilakukan tanpa biaya melalui sistem Amdalnet.

“Kami (Kementerian Lingkungan Hidup) mendukung penuh Program 3 Juta Rumah,” tegasnya, seraya menyebut bahwa langkah ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pembangunan hunian tanpa mengurangi perhatian terhadap aspek keberlanjutan.

Tantangan Backlog Perumahan

Senada dengan Diaz, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya Program 3 Juta Rumah dalam mengatasi persoalan backlog atau kekurangan pasokan perumahan yang selama ini menjadi tantangan besar.

Program tersebut melibatkan pembangunan satu juta rumah di pedesaan, satu juta rumah di wilayah pesisir, dan satu juta rumah di perkotaan.

Menurut Fahri, pemerintah hadir bukan sebagai pesaing para kontraktor dan pengembang swasta, tetapi sebagai regulator yang memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan prinsip keberlanjutan.

“Saya harus meluruskan bahwa dengan Program 3 Juta Rumah ini, pemerintah tidak berniat menjadi pesaing para kontraktor dan developer, tetapi menjadi regulator yang baik,” kata Fahri.

Komitmen Keberlanjutan dan Penyelesaian Backlog

Dengan kolaborasi antara sektor lingkungan hidup dan perumahan, pemerintah optimis dapat mencapai target pembangunan tiga juta rumah sekaligus mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Baca Juga: 7 Konglomerat Indonesia Siap Wujudkan Proyek 3 Juta Rumah

Penggunaan material ramah lingkungan, pengelolaan limbah seperti sampah plastik, serta perhatian terhadap emisi karbon menjadi langkah konkret untuk mewujudkan hunian layak yang ramah lingkungan.

Program ini juga menjadi jawaban atas tantangan backlog perumahan yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Melalui sinergi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, pembangunan hunian tidak hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (*)

+ posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini