Selasa, Mei 20, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Viruma Indonesia Menjawab Tantangan Pemasaran Properti Melalui Teknologi Digitalisasi Virtual

Industri real estat saat ini belum ‘sempurna’ dalam mengadopsi teknologi virtual, namun teknologi ini semakin populer dan sudah menjadi kebutuhan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena adanya pandemi. Teknologi virtual merupakan ‘trigger’ yang akan merevolusi bisnis real estat di dalam kancah persaingan nasional dan global, yang dapat membantu penjualan produk real estat lebih cepat dan lebih banyak secara efisien dan efektif dalam beberapa tahun mendatang, namun banyak pengembang real estat khawatir tentang besarnya biaya Investasi yang harus dikeluarkan untuk mengadopsi teknologi virtual di dalam projek mereka. Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat mekanisme pembiayaan teknologi virtual dalam industri real estate dan mengapa layak untuk diinvestasikan.

baca juga, MENAPAK PELUANG GREEN MATERIAL

Biaya Investasi teknologi virtual dalam industri real estate dapat bervariasi tergantung pada besarnya proyek, kualitas yang dihasilkan dan feature yang ingin ditampilkan. Namun, dapat dikatakan bahwa teknologi virtual dapat menjadi investasi yang signifikan, terutama untuk bisnis real estat yang lebih besar.

Salah satu pengeluaran terbesar yang terkait dengan teknologi virtual di industri real estat adalah biaya persiapan dan konfigurasi teknologi. Hal ini dapat mencakup biaya perangkat keras dan perangkat lunak, serta biaya pelatihan karyawan untuk menggunakan teknologi tersebut. Selain itu, mungkin ada biaya berkelanjutan untuk pemeliharaan, peningkatan, dan dukungan.

Namun, biaya teknologi virtual di industri real estate juga dapat diimbangi dengan banyak manfaat. Teknologi virtual memungkinkan pengembang untuk mempercepat mulainya jualan tanpa perlu menunggu rumah contoh terbangun; juga memungkinkan pengembang menjangkau calon pembeli di seluruh dunia tanpa harus berada di sana secara fisik untuk menunjukkan propertinya. Ini akan menghemat waktu dan uang serta meningkatkan penjualan.

Tantangan ini dijawab dengan hadirnya Viruma Indonesia, sebuah virtual technology platform yang dapat membantu para developer untuk memasarkan produknya dengan teknologi yang advance. 

“Virtual Technology tentu merupakan teknologi yang sangat mahal, ditambah teknologi virtual belum pernah ada di Indonesia, dan bahkan di dunia sangat sedikit yang dapat membuatnya. Tetapi dengan Viruma, teknologi virtual ini kami ciptakan dan kemas dengan sendirinya sehingga kami dapat menekan cost pembuatan mencapai lebih dari 10x lebih murah dibanding seharusnya,” jelas Paulus Timothy, founder Viruma Indonesia.

Karena dengan teknologi Viruma, para developer properti terbukti dapat meningkatkan salesnya, bahkan conversion rate menggunakan teknologi Viruma mencapai 4,2% dan di kasus tertentu meningkatkan traffic pengunjung lebih dari 300% dari biasanya karena teknologi Viruma membuat tingkat antusias konsumen yang meningkat. Bukan hanya menyediakan visual yang mendekati realistis, tetapi juga memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk dapat meng-explore propertiˮ yang mereka inginkan, sehingga, dengan teknologi yang belum pernah ada di Indonesia, Viruma membawa experience baru bagi para konsumen untuk merasakan pengalaman mempunyai rumah tersebut sebelum membelinya. Pengalaman baru inilah yang membuat konsumen menjadi semakin tertarik membeli propertinya.

Lebih lanjut Paulus menjelaskan, Viruma mempunyai 2 teknologi besar dalam mendigitalisasi properti, yaitu Digital Twin dan Interactive 3D Virtual yang semuanya diperuntukkan untuk penjualan properti. Viruma dapat mengubah lokasi real di lapangan menjadi digital atau dapat membuat 3D virtual rumah dan kawasan walaupun belum ada pembangunan apapun di lapangan. Dengan teknologi Viruma, properti developer dapat mengakses aplikasi Viruma bukan hanya melalui komputer PC, tetapi juga menggunakan laptop atau tablet dan mobile device lainnya dengan cara menggunakan teknologi Viruma Cloud yang kami ciptakan sendiri. Hanya dengan 100rb per jam, anda bisa mengakses properti anda dimana saja menggunakan teknologi cloud. Keunggulan Viruma juga terletak dalam pengaplikasian aplikasi dengan hardware Viruma.

“Kami juga mengembangkan Viruma Micro Gallery sebagai pengganti Marketing Gallery yang development costny sangat mahal jika ingin dibuat di banyak tempat. Dengan Viruma Micro Gallery, developer dapat memamerkan propertinya hanya dengan harga yang sangat terjangkau sehingga di banyak tempat, sehingga developer dapat mendapatkan leads lebih banyak lagi,” lanjut Paulus.

Viruma Indonesia baru saja mendapatkan pendanaan dari CyberAgent Capital, Jepang, sehingga membuat Viruma lebih cepat lagi perkembangannya di Indonesia.

Pada akhirnya, keputusan untuk berinvestasi dalam teknologi virtual untuk industri Real Estate tergantung pada kebutuhan spesifik bisnis. Viruma mulai aktif mengembangkan teknologi untuk mendapatkan hasil lebih maksimal dari pemasaran properti. Saat ini sudah mulai banyak pengembang yang memercayakan produk digitalnya kepada Viruma.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles