Sabtu, Mei 17, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

The Secret Of Housing Design 2023

Modern tropis masih menjadi konsep besar gaya rumah tapak di Indonesia. Sejak satu dekade lalu hingga saat ini developer real estat masih akan mengandalkan gaya desain modern minimalis untuk bentuk perumahan yang dikembangkannya. Menurut Arsitek yang juga Direktur Utama GNA Group, Gregorious Gun Ho, gaya desain modern tropis masih dianggap mewakili selera desain kebanyakan masyarakat. “Secara umum desain rumah modern style dengan sentuhan ramah alam mudah diterima masyarakat luas, terutama anak-anak muda yang menyukai simplicity, clean tanpa banyak detail,” ucapnya kepada Property and the City baru-baru ini.

baca juga, Paramount Land Gelar Serah Terima Perdana Klaster Aster di Paramount Petals

Gun Ho menyebut, gaya desain modern juga relatif mudah untuk diterapkan di rumah dengan ukuran kecil hingga besar. Selain itu, gaya ini juga sudah kian berkembang dan cocok dimodifikasi dengan gaya lainnya, jamak diantaranya gaya tropis. Modifikasi yang dimaksud Gun Ho, yaitu penerapan ornamen maupun gaya desain yang berbeda yang diterapkan pada gaya desain modern tersebut. Misalnya, penggunaan aksen batu alam hingga aksen kayu yang umumnya digunakan pada rumahrumah bergaya tropical untuk menonjolkan kesan naturalnya.

Pun developer akan memberikan ciri khas dengan menyematkan aneka aksesori, aksen, maupun ornamen tambahan pada fasad bangunan untuk memberi ciri berbeda dengan gaya modern tropis lainnya. Principal Casadekora, Toto, juga tak menampik bahwa gaya modern tropis yang mengarah ke desain bersih dan minimalis tersebut masih digandrungi banyak orang. Menurutnya, hal lainnya yang tengah disukai adalah permainan warna-warna pastel dan monokrom pada bagian tertentu di fasad yang memberikan efek personal pada bangunan tersebut.

“Betul, desain modern tropis dianggap masih sangat tepat untuk kalangan muda urban di perkotaan yang umumnya sibuk. Tampilan yang rapi, clean, dan mewah itu sangat disukai kalangan muda yang dinamis namun dari sisi perawatan juga less maintenance, karena umumnya banyak menggunakan elemen kaca sehingga perawatannya cukup dilap,” ujar Toto.

Otendo Suryawijaya, Principal IMG Architects (PT Imajinasi Meta Grafika) bertutur, kiblat merancang hunian masih popular mengandalkan penggunaan material kayu, batu dan warna monokrom seperti putih, abu-abu dan hitam. “Material kayu, selain dapat menjadi aksen, juga dapat memberikan suasana hangat yang cocok untuk rumah tinggal,” jelasnya.

Bicara kebutuhan rumah, Otendo menyebut khusus kaum milenial mereka cenderung memilih lebih family size oriented. “Gimmick marketingnya harus yang practical juga. Sedangkan untuk generasi Z saya rasa mereka lebih konsen ke estetika dengan tata ruang yang simple, tidak terlalu besar, tapi dapat memenuhi berbagai macam aktivitas. Mereka lebih involved di dalam dunia social media dan perlu rumah yang bisa di-posting juga di social medianya,” kelakarnya.

Lebih Rekat dan Dekat

Desain hunian akan selalu beradaptasi dan berkembang setiap waktu. Kebiasaan dan kebutuhan hidup manusia sangat memengaruhi perubahan desain rumah. Belakangan, isu kesehatan menjadi pertimbangan orang dalam menentukan desain rumah yang diperlukan.
Rumah sehat menjadi poin penting sekaligus konsen banyak orang, khususnya kaum urban yang mendambakan rumah tenang, bersih dan nyaman. Karenanya, hunian dengan banyak bukaan, sirkulasi udaranya sejuk, minim sekat serta lebih banyak konsep open plan akan lebih diminati.

Principal & Design Director Hadiprana, Faried Masdoeki, menyampaikan bahwa saat ini cara berpikir para firma arsitektur dan developer properti sebagai pelaku industri properti sudah mengarah ke bagaimana merancang rumah yang mendukung gaya hidup healthy living yang selaras dengan lingkungan yang asri dan hijau. “Fungsional hunian sebagai fungsi pokoknya untuk tinggal menjadi pertimbangan utama dalam mendesain. Yang kedua, adalah kenyamanan yang meliputi fisik dan psikis. Baru yang ketiga, adalah estetika dan keindahan,” lugas Faried.

Kendati demikian Arsitek Denny Gondo dari Studio Air Putih menyatakan ke depan tren desain rumah akan lebih variatif, tidak mengacu pada gaya modren topis saja tapi juga terbuka untuk gaya lainnya karena masing-masing ada pasarnya. “Gaya mengikuti selera konsumen. Tiap gaya pasti ada target marketnya. Di sisi lain yang harus diperhatikan adalah konsep rumah yang ditawarkan belakangan ini konsumen lebih suka beli rumah sudah termasuk perabotannya, jadi siap huni. Ini juga jadi tren yang masih berjalan,” terang Denny. • [Andrian Saputri]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles