Pandemi Covid-19 yang melanda negara kita Indonesia sejak tahun lalu berdampak pada proses pembangunan dan penjualan properti, termasuk pada segmen rumah MBR, khususnya rumah subsidi. Meski demikian, dampaknya tidak separah pada properti komersil yang sebelumnya juga sudah melambat.
Untuk properti FLPP, sangat terasa hanya di awal-awal pandemi yang turun sekitar 60 persen. Namun setelah enam bulan sudah kembali tumbuh, karena kita sudah bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru. Masyarakat pun sudah beraktivitas dengan protokol kesehatan. Dan sekarang sudah naik lagi meskipun tidak sama seperti kemarin dan tidak separah di enam bulan pertama 2020. Jadi bisa dibilang untuk pasar FLPP
masih cukup bagus, artinya cash flow juga masih bisa bertahan.
Memang ada kondisi dimana regulasi dari pihak pemerintah yang kurang pas dengan kondisi pandemi. Seperti untuk FLPP dimana kalau dulu, cukup HGB induk sudah boleh, tetapi saat ini sudah harus dipecah legalitasnya. Kemudian rumahnya juga sudah harus ada listrik dan airnya. Padahal dulu listrik itu bisa dipasang setelah akad kredit. Termasuk juga air, harus dibor di semua rumah terlebih dahulu. Hal-hal inilah yang membuat sebagian developer merasa berat, apalagi mereka yang kurang siap secara finansial. Sehingga tahun lalu pun ada yang tidak bisa launching dan sebagainya.
Dari sisi perbankan memang tahun lalu lebih ketat dalam memberikan KPR, tetapi saat ini sudah lebih menyesuaikan. Jadi bank tidak hanya fokus pada pegawai BUMN, ASN atau TNI, Polri saja, namun karyawan swasta, bahkan tenaga kontrak pun kini sudah bisa mendapatkan persetujuan bank.
Jadi, jika dibandingkan secara umum, penjualan di sepanjang tahun 2020 memang turun
dibandingkan dengan tahun 2019 atau sebelum pandemi. Sementara proyek perumahan yang berkontribusi cukup baik adalah Grand Cikarang City 2. Bahkan, perumahan ini juga terbanyak penjualannya secara nasional. Namun, kami optimis bahwa tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, tentunya dengan berbagai gebrakan dan penyesuaian yang kami lakukan. Melalui strategistrategi baru tersebutlah, meski masih dengan kondisi pandemi seperti saat ini, namun konsumen yang berminat tetap membeli lantaran adanya keuntungan yang juga bisa mereka peroleh dari beberapa program yang kami berikan. Makanya penjualan di tiga bulan pertama 2021 ini juga sudah meningkat.
Selain itu, kondisi pandemi yang saat ini juga berangsur lebih terkendali apalagi dengan adanya vaksin. Dengan begitu, masyarakat yang sudah menerima vaksin akan lebih percaya diri untuk beraktivitas. Perekonomian juga pastinya akan lebih bergairah yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan penjualan. Banyak perusahaan pun kini sudah terbiasa dan bahkan menjadi kebiasaan baru dengan pola kerja dari rumah atau work from home.
Saran saya kepada pemerintah, terutama yang juga sudah memberlakukan berbagai aplikasi perumahan, seperti SiKasep, SiKumbang dan SiPetruk, agar lebih intens melakukan komunikasi dan sosialisasi. Dan ketika misalkan ada masalah, responnya juga harus lebih cepat. Kemudian untuk SiPetruk yang saat ini sementara disosialisasikan,
disampaikan saja kapan masa berlakunya, misalkan tahun depan. Karena kami sebagai
pengembang juga harus mempersiapkan beberapa persyaratan yang harus dimasukkan. Jadi intinyaada komunikasi yang baik juga respon cepat ketika ada masalah ya ng dihadapi pengembang.
Dan dari semua yang sudah kita lalui, terutama sejak tahun lalu, banyak hikmah yang bisa diambil dari situ. Ternyata banyak hal baru yang akhirnya harus kita pelajari dan dilaksanakan. Salah satunya adalah kegiatan pertemuan atau bahkan penjualan pun sudah kita lakukan secara online melalui Zoom. Selanjutnya adalah, kita juga bisa lebih mudah membagi waktu antara pekerjaan dan kegiatan bersama keluarga. Berikutnya, bahwa
kita juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan yang harus kita jalani setiap saat. ● [Pius]