Kamis, Mei 22, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Samsung Kuatkan Komitmen Pengembangan Talenta Digital di Indonesia

Property and The City, Jakarta – Samsung memperkuat komitmennya dalam mengembangkan talenta digital di Indonesia melalui pelaksanaan rutin program Samsung Innovation Campus (SIC), yang kini telah memasuki Batch 5 untuk tahun 2023/2024.

Pada program kali ini, materi dan workshop yang disajikan berfokus pada keterampilan Coding & Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).

Dari 1.000 peserta yang mengikuti seleksi, 126 tim (504 peserta) berhasil lolos ke tahap ketiga, yaitu AI Product Development Bootcamp.

Para peserta tersebut terbagi dalam dua kategori: tingkat menengah atas (SMA, SMK, MA) dan mahasiswa (D3, D4, dan S1), dengan proses pembelajaran yang akan berlangsung hingga 27 Juli 2024.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada babak ketiga ini, SIC memberikan program tambahan, yaitu Career Development Program mengenai edukasi keterampilan tambahan untuk persiapan kerja mengenai proses perekrutan, sesi wawancara, tes teknis, teknik presentasi dan lainnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para peserta saat masuk ke dunia kerja.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta saat memasuki dunia kerja. Selain itu, Samsung juga memperkenalkan inisiatif baru berupa Digital Portfolio, yaitu galeri virtual untuk memamerkan proyek-proyek lulusan program SIC yang terbuka bagi pihak industri.

“Pemanfaatan AI dalam IoT product development, akan membantu para peserta untuk dapat menciptakan program/aplikasi/produk yang inovatif, berbagai perangkat yang terhubung dengan internet dapat menganalisa data dan membuat keputusan-keputusan, serta bertindak  berdasarkan data, tanpa campur tangan manusia,” ungkap Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono dalam keterangan resminya, Kamis (25/07/24).

“Melalui bootcamp ini, para peserta SIC akan mendapatkan pelatihan untuk mengembangan prototype dari proyek IoT mereka dengan berbasis AI terkini. Kami harapkan para peserta dapat meningkatkan keterampilan teknologinya dalam menghadirkan solusi cerdas yang dibutuhkan,” lanjutnya.

Pada stage ke-3 para peserta diberikan pelatihan AI yang diamplifikasi langsung pada proyek- proyek IoT mereka dengan materi AI Amplification (Machine Learning dan Deep Learning) dengan total waktu pembelajaran 140 jam.

Proses pembelajaran berlangsung secara blended-learning, yakni gabungan tatap muka secara online setiap Sabtu selama empat jam dan self-learning melalui fasilitas LMS (Learning Management System).

Sementara pembelajaran self-learning dapat dilakukan oleh semua peserta pada waktu yang mereka tentukan sendiri dengan rekaman pembelajaran tatap muka yang dapat mereka pelajari kapanpun mereka mau.

Pada stage 3 ini, selain pelatihan perakitan prototype ciptaannya, para peserta juga dilatih untuk melakukan pengujian atas prototype ciptaannya dengan melibatkan masyarakat melalui product sample yang dicoba langsung oleh beberapa masyarakat yang ikut terlibat sejak awal dilakukan wawancara proyek.

Pada akhirnya, semua komponen ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan eksperimen dalam bidang IoT dan membantu siswa dalam mengembangkan prototype berbasis AI, yang memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan solusi inovatif dalam bidang IoT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles