Top 5 This Week

Related Posts

PERLU 3 MAPPING HADAPI SITUASI SAAT INI

Situasi sulit harus dihadapi para pengembang saat ini. Alim Gunadi menyebut ada 3 mapping yang bisa dilakukan para pengembang. Apa saja 3 itu.

Baca juga, Booming Komoditas Akan Diikuti Booming Properti

Propertyandthecity.com, Jakarta – Alim Gunadi, Managing Director  Strategic Business and Services Sinar Mas Land, seperti juga pengembang lainnya, tidak menutup mata dampak dari pandemic Covid-19 terhadap berbagai industri di Indonesia. Bisnis properti walaupun masih tumbuh  tetap tidak bisa mengelak dari dampak pandemi ini. Demikian analisanya dalam acara PROLAB TALKS, Episode 8 dengan tema Economic and Property 2021 : Outlook and Strategy.

Bahkan, lanjut Alim Gunadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sempat minus di quarter ke-2, walaupun di quarter ke-3 ada kenaikan sedikit. Tetapi kenaikan ini lebih disebabkan didorong oleh belanja pemerintah. Menurutnya, kita harus hati-hati kalau semua didorong oleh belanja pemerintah. Akan bahaya karena sebetulnya yang menyelamatkan konsumsi harusnya dari belanja penduduk.  

Fakta dari dampak lain dari pandemi seperti interest rate turun, kredit investadi, kredit modal kerja dan kredit konstruksi juga turun karena banyak konstruksi yang terhenti atau ditunda. Fakta lainnya di quarter ke-3 outstanding restrukturisasi kredit mencapai Rp940 triliun. Terjadi kenaikan NPL di quarter ke-2 naik mencapai 6,5 persen. Kenaikan NPL ini menyebabkan dampak pada properti yaitu terjadi banyak penundaan development, seperti apartemen, kondomominium dan mungkin hotel. Untuk development hotel di tahun 2021 mungkin tidak ada yang bangun. Kalaupun ada yang tiba-tiba membangun berarti dia punya cash of capital yang kuat. Tetapi kalau melihat kondisi sekarang ini dengan NPL yang naik, akan berat karena banyak bisnis yang terdampak. 

Fakta lain yang muncul adalah housing loan yang turun atau mortgage di bank turun. Ini bisa dicek di beberapa bank yang mengalami penurunan. “Sehingga kalau kita lihat sebenarnya banyak sekali orang melakukan pembayaran lewat developer. Jadi sourcing pembiayaan lebih banyak justru di support oleh developer,” ujar Alim Gunadi.

Dengan fakta-fakta di atas dan hubungan dengan situasi saat ini, lanjut Alim Gunadi, pengembang perlu membuat property developer cost mapping agar bisnis bisa tetap jalan. Ada 3 mapping yang dalam pemaparan Alim Gunadi. Pertama, must have cost yang mencakup  maintenance cost, utility atau operational cost, interest, tax, dan cost to complete project due 2020. Kedua, need to have cost yaitu marketing cost seperti membangun show unit atau marketing gallery, lakukan offline dan online marketing. Ketiga, adalah nice to have cost yang mencakup land purchase or aquistion, investasi teknologi, dan office expansion

Selain 3 mapping di atas apa yang harus dilakukan agar tetap survive, Alim Gunadi menyebut perlunya pengembang membuat market intelejen. “Kita punya beberapa dashboard yang bisa membaca market.,” ujarnya. 

Menurutnya, divisi yang dipimpinnya yaitu bisnis development dan riset aktif sekali mencari informasi-infomrasi di market. Sinar Mas Land bisa bicara market secara komprehensif apa yang ingin dilakukan. Bagaimana beradaptasi dengan market dan bisa meluncurkan produk-produk yang favorable di tengah situasi pandemi seperti saat ini.  Terbukti beberapa produk Sinar Mas Land yang baru diluncurkan langsung terserap pasar. “Kita baru saja launching ruko di BSD harganya Rp1,7 miliar dan sangat laku dalam waktu singkat,” ujar Alim Gunadi. */

+ posts

Popular Articles