...

Pasar Perumahan Banten Menukik 49,5%

Propertyandthecity.com, Jakarta – Kondisi wabah Covid-19 mulai berdampak signifikan pada pasar perumahan primer, khususnya di wilayah Banten. Hal ini terungkap dari hasil riset Indonesia Property Watch pada triwulan 1 tahun 2020. Secara umum tingkat penjualan pasar perumahan primer di wilayah Banten yang terdiri dari Serang, Cilegon, dan Tangerang (Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang) mengalami penurunan cukup tajam dari sisi jumlah unit maupun nilai penjualan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sejak awal tahun 2020 banyak pengembang yang mulai optimis dengan menaikkan harga jualnya. Hal ini tergambar dengan kenaikan rata-rata harga jual yang bervariasi dengan rata-rata naik 3,21%. Kenaikan tertinggi di wilayah Serang sebesar 4,53%, diikuti Cilegon sebesar 2,97%, dan Tangerang sekitar 2,21%. Namun demikian tren pasar perumahan yang sudah cukup baik memasuki awal tahun 2020 harus kembali terpuruk dan menurun tajam di pertengahan triwulan 1 tahun 2020. Salah satu faktor utama penurunan ini diperkirakan karena dampak wabah Covid-19 yang membuat pasar merespon negatif.

Baca: Pasar Perumahan di DKI Jakarta Mulai Terpukul

Nilai penjualan perumahan wilayah Banten di triwulan 1 tahun 2020 merosot tajam menjadi Rp391.615.728.133 atau turun sebesar 49,5% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Survei ini dilakukan terhadap 40 proyek pengembang yang diperkirakan mewakili 70% dari land bank pasar perumahan di wilayah Banten. Nilai ini juga lebih rendah 42,4% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu. Penurunan tertinggi terjadi di wilayah Serang sebesar 56,8%, diikuti Tangerang sekitar sebesar 49,6%, dan Cilegon yang turun 26,2%.

Sejalan dengan penurunan nilai penjualan, jumlah unit terjual pun mengalami penurunan cukup besar yaitu sebesar 47,9% (qtq) atau secara dibandingkan tahun lalu turun 45,7% (yoy). Penurunan ini merupakan penurunan terbesar dalam 2 tahun terakhir. Penurunan tertinggi unit terjual terjadi di wilayah Serang sebesar 50,3%, diikuti Tangerang 49,3%, dan Cilegon 27,2%.

Ali Tranghanda, CEO IPW Property Advisory Group mengatakan, tidak hanya pasar investor yang memerlihatkan penurunan, pasar end-user yang diperkirakan berada di segmen harga murah pun mengalami penurunan sangat tinggi. Hal ini diperlihatkan dengan terjadinya penurunan yang sangat tinggi di segmen rumah di bawah Rp300 juta dan segmen rumah di atas Rp1 miliar, masing-masing sebesar jatuh 62,4% dan 45,2%. Sedangkan segmen rumah Rp300 – 500 juta menurun 32,5% dan segmen Rp500 – 1 miliar turun 15,0%.

Baca: Di Tengah Pandemi Corona, SML Beri Keringanan Cara Bayar

Indonesia Property Watch memperkirakan pasar akan terus menurun memasuki triwulan berikutnya, bahkan dikhawatirkan bila jatuh lebih dalam lagi. Para pengembang diminta untuk melakukan antisipasi dan pengetatan yang diperlukan untuk dapat menjamin daya tahan perusahaan ke depan. (IPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini