Propertyandthecity.com – PT PP (Persero) Tbk ditunjuk PT Pollux Lito Karawang – perusahaan join venture antara PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan Lito Group – sebagai kontraktor utama pembangunan proyek Pollux Technopolis Karawang. Penandatanganan kontrak kerjasama (signing ceremony) digelar di Jakarta, Jumat, (7/2/2020).
Pollux Technopolis merupakan proyek properti multifungsi terbesar di pusat Kota Karawang, Jawa Barat.
Anton Satyo Hendriatmo, Direktur Operasi 1 PT PP mengatakan, melalui kontrak senilai Rp3,5 triliun tersebut, pihaknya akan membangun proyek Pollux Technopolis Karawang yang meliputi 26 tower apartemen dan 368 unit ruko, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya.
“Pengerjaan proyek ini akan dilakukan secara bertahap,” ujar Anton.
Sementara Managing Director Pollux Group, RM Suryo Atmanto mengungkapkan, penunjukan PT PP sebagai kontraktor utama menunjukan komitmen perusahaannya dalam mewujudkan proyek yang berlokasi di Jalan Internasional, Kecamatan Teluk Jambe, Karawang, tersebut.
“Penunjukan Perseroan sebagai kontraktor utama merupakan komitmen Pollux Properti Group untuk membangun dan mewujudkan proyek yang berkualitas demi menjaga kepuasan konsumen. Selain sarat pengalaman, standar pekerjaan berkualitas internasional menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memilih kontraktor,” jelas Suryo.
Potensi Karawang
Saat ini Karawang telah menjelma sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi investasi cukup besar di sektor properti. Tak hanya itu, melihat pergerakan industri saat ini yang telah mengarah ke timur, Karawang pun sudah siap untuk tumbuh menjadi sebuah kota terintegrasi dengan tatanan kelas dunia.
“Karenanya kami berharap Pollux Technopolis dapat menjadi ikon baru di tengah kota industri sekaligus new central business district terbaik di Karawang,” sebut Suryo Atmanto.
Pollux Technopolis berada di lokasi terbaik, di exit pintu Tol Karawang Barat tepatnya di kilometer 47. Lokasi strategis berada di tengah-tengah kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara, dimana 14 ribu hektar diantaranya hanya digunakan sebagai lahan industri. Maka bisa dimaklumi jika lebih dari 40% hasil ekspor Indonesia diproduksi di kota ini.
Selain itu, lebih dari 2000 perusahaan multinasional maupun internasional berada di sini sehingga menjadikan Karawang sangat potensial dan prospektif sebagai lokasi investasi yang akan terus berkembang dan menjanjikan, terutama pada sektor industri. Teraktual, Karawang juga terus berkembang dengan masifnya pembangunan infrastruktur dan transportasi seperti elevated toll road, kereta api cepat Jakarta – Bandung, Light Rail Transit, serta sarana seperti Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban.