PropertyandtheCity – Infrastruktur jalan merupakan hal pokok dalam upaya meningkatkan perekonomian, baik di kawasan daerah maupun pusat. Hal ini terjadi di negara-negara manapun, termasuk Indonesia.
Infrastruktur jalan menjadi simbol apakah suatu daerah itu maju atau tidak. Sebab, jalan adalah tempat lalu lintas perekonomian. Jadi, semakin baik infrastruktur jalan, maka kondisi perekonomian suatu daerah tersebut juga baik. Begitupun sebaliknya.
Ini bisa dilihat dari berbagai tempat yang kita lalui. Kondisi jalan di Jakrta, relative ‘mulus’, begitupun di kawasan Serpong, Tangerang. Semua orang paham, kondisi jalan itu menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakatnya sudah lebih maju.
Terkait infrastruktur jalan ini, Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Bambang Goeritno pernah mengatkan dalam Rapat Koordinasi (Rako)r Pembina Jasa Konstruksi Regional Tingkat Provinsi Wilayah Barat, (24/5), di Bandung, Jawa Barat, bahwa pembangunan infrastruktur itu hal yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Bisa mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, karena ketersediaan infrastruktur yang handal merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun pertumbuhan dunia usaha,” ujarnya.
Founder Giantara Group Teddy Giantara mengatakan bahwa infrastruktur jalan itu menjadi hal yang paling prioritas pada diri pengembang sejak lama.
“Giantara Group, saat ini membangun underpass sebagai akses lalu lintas yang mana kawasan ini dilewati jalur lintasan kereta commuterline. Saat ini proses pembangunan sudah berjalan dan kita menjadwalkan akan selesai akhir tahun ini,” ujarnya, Tangerang, (22/06).
Saat ini, Giantara terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan aksesibilitas dan akses transportasi. Antaranya adalah berkolaborasi dengan Airmas Asri, konsultan desain dan arsitektur, serta menggandeng Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebagai konsultan pengembangan transportasi kawasan. Kolaborasi ini, lanjut Teddy, bertujuan untuk membangun kawasan green development dan berbasis transit oriented development (TOD).
Giantara Group juga akan merenovasi Stasiun Cicayur dalam beberapa waktu ke depan. Stasiun yang berada di dalam kawasan Giantara Serpong City ini, akan berdampingan dengan beragam fasilitas penunjang seperti area komersil, central park dan outdoor lifestyle.
Chief Executive Officer (CEO) Giantara Group Cindy Giantara menyebut bahwa perseroannya walau menghadapi berbagai tantangan, namun penjualannya tetap positif. Lantaran tantangan itu bisa diatasi dengan kebersamaan dan cara yang jitu.
“Penjualannya cukup signifikan, dan ini yang membuat kami semangat untuk menepati komitmen serah terima kunci sebanyak 176 unit rumah di cluster Nerin, yang akan dimulai pada Desember tahun ini. Kami juga berkomitmen agar konsumen mendapatkan keuntungan dengan adanya program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP),” katanya. (*