Di pertengahan tahun 2018, pada suatu hari saya baru saja selesai meeting dengan klien di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Saya pun bergegas menuju area parkir yang jaraknya cukup jauh karena masih ada meeting selanjutnya di tempat lain. Dengan sedikit berlari kecil saya menaiki eskalator. Namun sesaat saya memperlambat langkah ketika mendengar pembicaraan beberapa orang persis di depan saya. Sekilas mereka membicarakan mengenai Instagram. Namun saya coba mendekat untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibicarakan. Ada tiga orang paruh baya sedang berbincangbincang.
Baca juga :
“Eh… kamu tahu gak, sekarang dia hmmmm… jadi, apa itu namanya itu yahhh….,” sempat orang ini berpikir sejenak.
“Kayak selebriti gitu yang ada di Instagram yah, bener Instagram yah namanya?” Tanya dia ingin meyakinkan apa yang dikatakannya tidak salah.
“Oh iya selebgram itu,” kata temannya menimpali. “Iya bener, dia sering mem-posting yang katanya luar biasa buat promosi melalui internet,” katanya, mengamini.
Coba perhatikan adakah yang salah dari percakapan tersebut?
Sebenarnya sekilas itu pembicaraan biasa, namun ada beberapa hal yang membuat saya juga tersadar ternyata masih banyak orang yang belum ngeh dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini, bahkan agak tertinggal. Dengan pengetahuan yang sedikit mengenai era digital yang saya miliki, ternyata masih lebih baik dibandingkan mereka, ha ha ha…
Mengapa demikian, karena intinya beberapa hal yang dibicarakan di atas, terkait Instagram, selebgram termasuk promosi digital itu sudah kita ketahui bahkan beberapa tahun sebelumnya. Dan mereka baru membicarakannya saat ini? Ternyata memang terjadi gap teknologi antara generasi milenial yang terlahir dengan digital dibandingkan dengan generasi X. Saatnya generasi X harus membuka mata dengan masifnya perkembangan teknologi saat ini agar tidak ketinggalan terlalu jauh. ● [AT]