Beranda Property Mind Games GAGALNYA PEMASARAN ZAMAN NOW

GAGALNYA PEMASARAN ZAMAN NOW

0
Property-mind-games-35

 

Property-mind-games-35

Sebuah proyek apartemen dipersiapkan dengan pemasaran yang menyasar target kaum millennials – ‘zaman now’ kata sebagian orang. Istilah generasi millennials mulai dikenal untuk mengelompokkan generasi yang berusia antara 25-30 tahun. Sebuah generasi yang diperkirakan paling potensial untuk mengambil alih teknologi saat ini dan masa mendatang. Generasi millennials paling banyak berbicara tentang media sosial dan sangat ditentukan oleh referensi yang diterimanya dari Instagram, Twitter, Facebook, dan lebih memilih belanja secara online.
Strategi pemasaran pun dibuat dengan melibatkan media online agar produk apartemen yang dibandrol Rp 500 jutaan ini dapat menjangkau pasar kaum millennials tersebut. Setelah beberapa bulan strategi pemasaran dijalankan ternyata responnya tidak terlalu menyenangkan.
Dalam sebuah penelitian, dipaparkan bahwa sebagian besar kaum millennials masih lebih memilih untuk mengedepankan fashion dan gaya hidup dibandingkan beli properti. Masih lebih memilih membeli kendaraan dibandingkan properti. Mind set kaum millennials ternyata masih harus dipertanyakan untuk mau membeli apartemen dibandingkan hal lainnya. Ternyata dengan usia antara 25-30 tahun ini. masyarakat Indonesia relatif belum terlalu mandiri dan masih memerlukan ‘campur tangan’ orang tua.

Dengan strategi pemasaran yang dilakukan mungkin akan membuat brand properti tersebut dikenal di kalangan millennials, namun untuk masalah membeli tentunya merupakan hal lain. Mereka suka tapi tidak beli. Belum lagi bila ternyata penghasilan kaum millennials ini belum cukup untuk membeli apartemen. ‘Izin’ dari orang tua ternyata masih menjadi yang utama.
Bila faktanya seperti itu maka yang harusnya disasar adalah Generasi X dengan usia antara 31-40 tahun sebagai masyarakat yang dapat dibilang lebih mapan dibandingkan Generasi millennials. Paling tidak itu yang terjadi di Indonesia. Mereka biasanya menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan Twitter. Atau mungkin dalam pembelian properti Generasi Baby Boomers masih mendominasi meskipun mereka membeli bukan untuk pribadi melainkan untuk anak-anak mereka. Boomers memiliki potensi tertinggi dalam pasar konsumen pasar karena mereka memiliki peran penting dalam mengatur anggaran dalam keluarga.

Generasi ini paling rentan dengan taktik marketing dan sales yang tradisional. Boomers cenderung ingin berbicara dengan orang secara langsung sebelum mereka melakukan pembelian. Untuk menjangkau generasi boomers, biasanya pemasar melakukan pemasangan iklan pada media cetak dan media elektronik (televisi dan radio). Karakter pembelian properti saat ini belum nyaman dilakukan dengan online dan masih memerlukan tatap muka antara agen pemasar dengan calon pembeli. Bahkan di luar negeri pun fakta seperti ini masih terjadi dan tidak dapat tergantikan. Para agen pemasaran tidak akan kehilangan pekerjaan karena perubahan ini. Jadi strategi apa yang akan dilakukan agar strategi pemasaran jangan sampai gagal.

Website | + posts
Artikulli paraprakBiar Kantor Nggak Ribet Cetak Dokumen, Solusinya Pake e-MPS
Artikulli tjetërMINI BAR MENAMBAH EYE-CATCHING RUMAH ANDA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini