Propertyandthecity, Pekanbaru – PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, bekerja sama dengan NU Circle, melaksanakan pelatihan bagi santri dari Pondok Pesantren Dar El Hikmah di Pekanbaru, Provinsi Riau, untuk menjadi pengembang (developer) andal. Pelatihan ini bertujuan mendukung keberlanjutan pembangunan rumah rakyat di Indonesia.
Direktur Finance BTN, Nofry Rony Poetra, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada calon developer.
“Kami membekali mereka dengan kemampuan mulai dari pembuatan proposal, aspek legal, keuangan, hingga strategi pemasaran,” ujar Nofry di Pekanbaru pada Jumat, (25/8/2024).
Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 10 hari. Para peserta yang menunjukkan prestasi terbaik dalam pelatihan ini akan mendapatkan kesempatan mengajukan proposal proyek ke BTN untuk mendapatkan pembiayaan.
“Kami akan menganalisis proposal mereka. Jika proyeknya potensial, kami siap memberikan pembiayaan,” tambah Nofry.
Riau dipilih sebagai provinsi pertama di Sumatera yang menjadi lokasi program ini, menyusul tiga kota di Pulau Jawa yang telah lebih dulu menjalani program serupa. BTN melihat potensi besar di Provinsi Riau untuk pengembangan ekonomi melalui pembangunan yang berkelanjutan. “Riau memiliki potensi pengembangan yang luar biasa,” kata Nofry.
Ketua NU Circle, Gatot Prio Utomo, menjelaskan bahwa pihaknya berperan dalam menjembatani sektor bisnis dengan pasar dan potensi sumber daya manusia, khususnya di kalangan Nahdliyin. “Tujuan kami adalah memberdayakan umat agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan,” ujar Gatot.
Gatot juga menambahkan, sebagaimana dilansir antaranews.com, bahwa tiga pesantren sebelumnya, yaitu di Tebu Ireng, Cirebon, dan Solo, juga telah menjalani program serupa. Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru, Amran Suardi, menyatakan kebanggaannya atas pelaksanaan Program Santri Developer Kebangsaan di pesantrennya.
“Kami siap menyukseskan program ini,” tuturnya.
Program ini merupakan bagian dari upaya BTN untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional, terutama melalui pemberdayaan generasi muda di lingkungan pesantren. (*)