Propertyandthecity, Jakarta – Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo Subianto, mengungkapkan rencana besar Prabowo untuk membentuk Kementerian Perumahan yang terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal ini disampaikan Hashim dalam acara acara Future of Indonesia Dialogue yang diadakan oleh APEC Business Advisory Council (ABAC) di Jakarta, (31/8/2024).
Menurut Hashim, sektor perumahan akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
“Perumahan akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. Saya sangat yakin akan hal ini,” ujar Hashim seperti dilansir dari viva.co.id, (02/08).
Dalam tim Transisi Prabowo-Gibran, Hashim ditunjuk sebagai Ketua Satgas Perumahan. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengambil posisi sebagai menteri, meskipun ditawari.
“Saya tidak akan jadi menteri. Ada satu kursi menteri yang kosong, tapi saya sudah menolak tawaran tersebut,” katanya.
Hashim juga menjelaskan bahwa pembentukan Kementerian Perumahan bukan untuk bagi-bagi kursi menteri, tetapi untuk memastikan fokus pada tugas-tugas spesifik.
“Penambahan jumlah kementerian bukan untuk bagi-bagi kursi, tapi untuk memastikan setiap tugas mendapatkan perhatian yang sesuai,” tegasnya.
Dalam rencana besarnya, Prabowo telah menetapkan target ambisius untuk membangun 2 juta unit rumah per tahun dengan fokus di daerah pedesaan. Proyek ini akan melibatkan UMKM, koperasi, dan BUMDes, dengan tujuan mendorong pertumbuhan kelas menengah baru di Indonesia.
“Konstruksi 2 juta unit rumah di pedesaan akan dipercayakan kepada UMKM, koperasi, dan BUMDes. Perusahaan kontraktor komersial tidak akan terlibat dalam proyek ini,” jelas Hashim.
Baca Juga: HEBEL VS BATA MERAH, MANA YANG LEBIH BAGUS UNTUK RUMAH
Siapkan Anggaran Rp53 Triliun
Untuk merealisasikan program ini, anggaran awal sebesar Rp53 triliun telah disiapkan untuk memulai pembangunan pada tahun depan.
Hashim juga mengingatkan bahwa Indonesia telah kehilangan sekitar 9 juta orang dari kelas menengah, yang menjadi salah satu alasan utama di balik rencana ini.
Dengan langkah ini, Prabowo berharap dapat memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi pedesaan serta menciptakan lapangan kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)