Semarang adalah kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Tengah, dan kota yang ramah kepada Wisatawan. Kota yang terletak di pesisir Utara ini menawarkan sejumlah destinasi wisata menarik dan mengagumkan. Mungkin waktu tak pernah berjalan di kota ini. Saat menjelajahi kota Semarang, kita akan melihat banyak bangunan-bangunan bersejarah masih tegak berdiri. Walau sebagian bangunan telah mengalami perubahan mengikuti peruntukan dan selera zaman, namun ada juga beberapa bangunan yang masih terjaga keasliannya, bagai tak terjamah waktu.
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Kota Besar yang dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Dengan demikian, sangat wajar kota ini memiliki peninggalan icon landscape yang banyak
Baca juga Kabar Gembira, Tebet Eco Park Akan Diresmikan Dalam Waktu Dekat!
KAWASAN KOTA LAMA
Semarang merupakan citra visual yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri bangunan-bangunan kuno nan eksotis dan megah peninggalan Kolonial Belanda, seakan menyimpan segudang cerita yang tak kan pernah habis dikisahkan. Di sekitar Kota Lama dibangun kanal-kanal air yang keberadaannya masih bisa disaksikan hingga kini, meski tidak terawat. Hal inilah yang menyebabkan Kota Lama mendapat julukan sebagai Little Netherland. Lokasinya yang terpisah dengan lanskap mirip kota di Eropa serta kanal yang mengelilinginya menjadikan Kota Lama seperti miniatur Belanda di Semarang.
Satu bangunan yang paling populer dan wajib dikunjungi saat mengunjungi Kota Lama Semarang yaitu Gereja Blenduk yang sudah berusia lebih dari dua setengah abad. Gereja yang memiliki nama asli Nederlandsch Indische Kerk dan masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini menjadi Landmark Kota Semarang. Karena masyarakat pribumi yang kesulitan mengucapkan nama dalam bahasa Belanda pun akhirnya menyebutnya blenduk karena memiliki atap berbentuk kubah berwarna merah bata yang terbuat dari perunggu serta dua menara kembar di depannya.
LAWANG SEWU
Kampung Eropa atau Little Netherland merupakan sebutan untuk wilayah yang dihuni oleh orang-orang Belanda di Kota Semarang. Banyak bangunan Belanda terdapat di Kota Semarang yang masih terawat hingga kini salah satunya yakni Lawang Sewu (Seribu Pintu). Bangunan yang terletak di samping Tugu Muda Semarang ini merupakan bangunan yang termasuk cagar budaya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berada di pusat kota Semarang dikelilingi bangunan dengan konsep yang lebih modern. Namun, bangunan ini tetap berdiri kokoh dan masih sempurna artistik dan keunikannya. Dahulunya, Lawang Sewu merupakan bangunan yang berfungsi sebagai kantor perkeretaapian jaman Hindia Belanda atau biasa disebut dengan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS
Nama Lawang Sewu di cetuskan bukan karena jumlah pintu yang terdapat pada bangunan ini berjumlah seribu pintu melainkan mereka menghitung banyaknya daun pintu pada bangunan yang mengandung aura mistis ini. Sejarah mencatat, bahwa pada era pemerintah Hindia Belanda membutuhkan sarana kantor yang strategis dan mampu menampung semua kegiatan lintas kereta api yang sangat komplek, karena kantor stasiun yang ada ternyata tidak lagi mencukupi untuk digunakan sebagai pusat stasiun dan kantor kereta api dan jika diperhatikan lorong-lorong di bangunan ini dibuat menyerupai gerbong kereta api.
KLENTENG SAM POO KONG
Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai Laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang. Karena ada
awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu di sebuah desa, yang bernama Simongan. Merasa nyaman
di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.
Namun karena harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut, tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng di sekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJien. Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai Kota Semarang. Tiap tahun bertepatan tanggal 29 Lak Gwee penanggalan Tionghoa, diadakan upacara ritual memperingati hari ulang tahun Sam Poo Tay Djien.
MASJID AGUNG SEMARANG
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan Masjid yang termegah dan juga terbesar di Jawa Tengah. Tepatnya Jl. Gajah Raya, Kelurahan
Sambirejo, Semarang, sekitar 3,9 km dari Kantor Gubernur Jawa Tengah atau 3,2 km dari Simpang Lima, Semarang.
Bangunan yang memiliki arsitektur perpaduan Jawa, Arab dan Romawi ini dibuat oleh Ir. H. Ahmad Fanani pimpinan PT. Atelier
Enam yang memenangi sayembara desain masjid.Bangunan utama masjid berbentuk Limas yang khas Jawa dengan puncak sebuah
kubah berdiameter 20 meter dan di setiap sudut terdapat 4 buat menara setinggi 62 meter yang merupakan ciri khas masjid-masjid
di tanah Arab.
Masjid yang megah ini merupakan salah satu lokasi wisata di Semarang yang cukup populer. Memiliki beberapa fasilitas yang lengkap seperti convention hall, kios souvenir, kios makanan, gedung perkantoran, perpustakaan, hotel, hingga sebuah menara yang dinamakan dengan Menara Asmaul Husna, yang mana ketinggiannya mencapai 99 meter serta memiliki 19 lantai yang terdiri dari 4 bagian utama. Lantai 1 untuk studio Radio Dais MAJT, lantai 2 untuk ruangan museum, yang berisi tentang perkembangan Islam di Jawa dan juga museum tentang pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah, lantai 18 merupakan cafetaria, dan lantai 19 adalah gardu pandang. Dari keempat bagian dari menara MAJT bagian yang paling diminati oleh pengunjung adalah gardu pandang.
Secara umum Kota Semarang dapat dibilang sangat eksotis dan menjanjikan untuk objek wisata dan kaya akan Landmark Kota.