Bertempat di Hotel OYO Capital O 1279 Grand Celino, Makassar, Jumat (16/8/2019), jaringan hotel terbesar, OYO Hotels and Homes (OYO), meresmikan ekspansinya di Indonesia Timur. OYO menandai kehadirannya di tiga kota se Pulau Sulawesi, yakni Makassar, Palu dan Manado.
Baca: Bisnis OYO di Malang Tumbuh 240 Persen
Jaringan OYO di Indonesia Timur ini telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan, seperti di Makassar. Bahkan dalam 1 bulan beroperasi, sudah ada 30 hotel yang bergabung dengan jaringan OYO di Makassar.
Gaurav Prajapati, Region Head OYO mengatakan, melalui model bisnis full-stack berbasis teknologi, OYO berkomitmen untuk mentransformasi industri perhotelan di Makassar.
Kata dia, OYO memiliki misi untuk mentransformasi hotel lokal menjadi akomodasi berkualitas dengan harga kompetitif. Juga, menjamin tingkat kepuasan pelanggan dengan menghadirkan pengalaman menginap yang berkualitas dan terstandarisasi.
“Kami membantu mitra pemilik hotel kecil dan menengah untuk mengelola propertinya dari hulu sampai hilir,” ujar Gaurav Prajapati dalam keterangan terbaru OYO.
Hal tersebut, lanjut dia, meliputi aspek teknologi, bisnis, dan transformasi properti, dengan kemampuan operasional terbaik. Mulai dari sistem manajemen pendapatan, teknologi pemesanan, kontrol kualitas, jangkauan pemasaran, hingga AI (kecerdasan buatan) yang efisien.
“Dengan langkah awal kami di Pulau Sulawesi khususnya di Kota Makassar, kami berkomitmen untuk berkontribusi lebih kepada industri perhotelan di wilayah timur Indonesia,” ungkapnya.
Dukungan bisnis yang dihadirkan OYO untuk para mitra melalui inovasi teknologi juga memungkinkan tingkat keterisian hotel-hotel OYO di Makassar. Bahkan okupansinya meningkat sebesar 30-35% setelah bergabung dengan jaringan OYO.
Dukungan teknologi juga memungkinkan OYO untuk mampu mentransformasi dan merenovasi properti hanya dalam kurun waktu 3-14 hari.
“Kami menawarkan lebih dari 20 solusi berbasis aplikasi untuk memastikan operasional hotel yang mudah, serta memastikan pengalaman menginap terstandarisasi bagi tamu,” tambah Gaurav.
Baca: AMARIS HOTEL CIHAMPELAS BANDUNG: BUDGET HOTEL DI TENGAH DESTINASI WISATA
Selain itu, OYO juga memberikan sistem distribusi pemasaran omnichannel yang terintegrasi bagi hotel-hotel yang tergabung dalam jaringannya. OYO telah menjalin kerjasama dengan 10 situs pemesanan hotel termasuk Traveloka dan Booking.com, serta sistem pemasaran secara offline yang dilakukan oleh tenaga pemasar OYO dengan menyasar komunitas, group, dan korporasi.
Hal ini memungkinkan OYO untuk menarik wisatawan domestik, bahkan mancanegara untuk menginap di hotel OYO, serta membuat para pemilik hotel untuk memasarkan kamar hotelnya secara mudah, efektif, dan efisien.
Kemampuan teknologi serta keahlian dalam industri perhotelan yang dimiliki OYO pun dirasa mampu meningkatkan bisnis pemilik hotel secara signifikan. Sas Kemal, pemilik hotel OYO 637 Hotel Yasmin menjelaskan kenaikan tingkat hunian hotelnya pasca bergabung dengan OYO.
“Pertumbuhan Industri hotel di Makassar sangatlah pesat. Persaingan pun meningkat. Sehingga tingkat hunian di hotel kami juga sangat berkurang. Namun kini, setelah sekitar 4 bulan hotel kami bermitra dengan OYO, kami mampu bersinergi dan meningkatkan tingkat hunian hingga di atas 80%,” katanya.
Menurutnya, manajemen dan teknologi OYO telah membantu pihaknya menembus berbagai pasar. Salah satunya melalui jalur distribusi online yang tepat sasaran dalam menjangkau pelanggan potensial.
“Kami juga bekerjasama bersama OTA sehingga lebih dapat mempermudah pelanggan mendapatkan informasi mengenai hotel kami,” ungkap Sas Kemal.
Gita Nelwan, General Manager Hotel OYO Capital O 1279 Grand Celino di Makassar juga mengungkapkan pengalaman yang sama. Baginya, era Industri 4.0 inilah yang menjadi alasan utama mengapa Grand Celino memutuskan bergabung dengan OYO.
“Apa yang sudah dicapai selama ini, diharapkan bisa lebih ditingkatkan dan lebih baik jika kami menjalin kerja sama dengan jaringan hotel berbasis teknologi seperti OYO. Cepat atau lambat, pelaku industri hospitality harus siap menjadi bagian dari industri 4.0, dan Grand Celino Hotel memilih segera dan sudah melakukannya,” ujarnya.
Baca: Hotel Bintang Empat Pertama di Bojonegoro, Jawa Timur
Tak sekadar mengejar target bisnisnya, OYO juga terlibat meningkatkan geliat sektor perhotelan di Pulau Sulawesi khususnya Kota Makassar, serta memajukan perekonomian daerah. Menurut Gaurav, pihaknya sangat memperhatikan nilai-nilai lokal untuk memastikan layanan terbaik bagi para tamu dan mitra OYO.
“Makassar juga merupakan salah satu kota prioritas bagi OYO di Indonesia. Saat ini OYO mencatat sebanyak 54,000 pemesanan selama bulan Juli 2019 dengan rata-rata pemesanan terjadi setiap 1 menit. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar di Makassar sebagai langkah awal untuk OYO berekspansi di pulau Sulawesi,” tambah Gaurav.