Sabtu, Mei 10, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

STRATEGI PENGASUHAN, Penciptaan ‘Added Value’ pada Perusahaan Multi Bisnis

Mengelola perusahaan multi bisnis memiliki kerumitan dan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan dengan 1 unit bisnis saja. Penelitian menunjukkan bahwa peran perusahaan induk termasuk strategis dibandingkan hanya keragaman unit usaha yang dimiliki oleh satu group perusahaan. Hubungan antara perusahaan induk dengan unit-unit usahanya memiliki efek penambahan atau penghancuran nilai tambah. Karena itu penciptaan nilai tambah menjadi topik yang penting dalam konteks Strategi Pengasuhan perusahaan multi unit. Kelompok Usaha Astra dan Ciputra merupakan contoh group perusahaan yang memperlihatkan Strategi Pengasuhan yang baik antara induk dengan anak-anak perusahaan.

baca juga, Synthesis Huis Terus Lansir Klaster Baru

Topik Strategi Pengasuhan mendapatkan perhatian dari dunia usaha akhir-akhir ini, di mana hal ini di picu oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Goold dkk, pada tahun 1994. Strategi Pengasuhan menyatakan bahwa perusahaan harus berusaha menjadi pemilik usaha yang terbaik dalam mengelola portofolio bisnisnya. Atau menjualnya kepada pemilik lain dengan syarat dan kondisi yang lebih menguntungkan kepada pemilik lain yang lebih baik.

Strategi Pengasuhan : Pengelompokkan Anak anak Usaha

Tujuan perusahaan adalah pengembangan dan pertumbuhan bisnis. Dari pertumbuhan yang sifatnya penetrasi market atau produk hingga diversifikasi usaha. Pertumbuhan usaha ini akan membentuk group-group perusahaan, dimana pengelolaan group perusahaan memiliki kompleksitas dan tantangan yang sangat berbeda dengan perusahaan yang berdiri sendiri. Strategi Parenting adalah strategi yang digunakan dalam mengelola group perusahaan, yaitu penciptaan nilai tambah dari hubungan induk dan anak perusahaan. Pembentukan holding pada BUMN merupakan penggabungan usaha-usaha yang sejenis guna meningkatkan nilai tambah menggunakan Strategi Pengasuhan.

Penciptaan nilai tambah antara Induk perusahaan dengan anak perusahaan bisa berupa hubungan yang saling menambah nilai atau sebaliknya berupa hubungan yang mengurangi nilai. Pengelompokkan group perusahaan bisa dilakukan berdasarkan hubungan yang saling menambah atau mengurangi nilai dan dapat dipetakan ke dalam matriks Heartland.

Gambar 1. Matriks Heartland Pemetaan Group Perusahaan

Selanjutnya perusahaan-perusahaan hasil pemetaan di atas dapat di kelompokkan menjadi 4 kelompok perusahaan, yaitu :

1. Area Heartland : Perusahaan-perusahaan dalam area heartland merupakan kelompok usaha yang harus menjadi fokus pengembangan portofolio bisnis oleh induk perusahaan. Induk perusahaan dan anak perusahaan memiliki kecocokan sehingga hubungan yang terbangun adalah hubungan yang menambah nilai tambah.

2. Area Edge 0f Heartland : Perusahaan dalam area ini memiliki kecocokan selain beberapa tidak kecocokan. Seiring waktu, induk perusahaan
bisa menambahkan nilai sehingga perusahaan bisa bergeser ke area Heartland. Namun Apabila tidak dikelola dengan baik, perusahaan bisa saja bergeser ke area yang tidak diinginkan.

3. Area Ballast : Perusahaan induk memiliki kecocokan dengan anak perusahaan pada saat ini, namun kehilangan peluang untuk menambah nilai ke depannya. Kondisi ini bisa berbahaya, karena bisa saja perusahaan ini bergeser ke area Alien.

4. Area Value Trap : Manager pada induk perusahaan sering mampu membangun kecocokan dengan anak-anak perusahaan, tetapi seringkali hal ini tidak seiring dengan kemampuan anak perusahaan membangun kecocokan dengan induk, sehingga induk perusahaan menyebabkan pengurangan nilai tambah dengan anak perusahaan. Apabila dibiarkan perusahaan bisa bergeser ke area Alien dan berpotensi divestasi

5. Area Alien : Perusahaan pada area ini adalah perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah kepada group perusahaan, bahkan
cenderung merusak bahkan mengarah kepada penghancuran nilai tambah. Penghancuran nilai ini bisa mengarah kepada divestasi perusahaan.

Sebagai ilustrasi, penulis menyajikan hasil pemetaan anak-perusahaan group Telkom dalam matriks Heartland pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. Pemetaan Group Perusahaan Telkom Indonesia. Hasil penelitian Purwanto, Rahayu dan Wibowo (2021)

Setelah mengetahui posisi anak-anak perusahaan, induk perusahaan yang menaungi anak-anak perusahaan dapat merumuskan Strategi Pengasuhan yang sesuai dengan karakteristik dan CSF dari anak-anak perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah yang optimal dan membawa group perusahaan bertumbuh dan berkembang. Strategi Pengasuhan dimaksud akan diuraikan pada tulisan yang akan disajikan di episode mendatang.

DR. Joni Phangestu MM.
Akademisi PPM School of Management CEO Grow Consulting |  + posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles