PropertyandTheCity.com, Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengunjungi kantor Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta pada Senin (18/11/2024) untuk melaporkan perkembangan terkini pembangunan IKN di Kalimantan Timur, termasuk rencana pemindahan ASN (PNS) yang dijadwalkan mulai 2025.
“Mengenai program-program apa saja, saya laporkan kepada beliau (Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy). Karena masterplan pembangunan IKN juga merupakan inisiatif Bappenas, dan saya yang melaksanakan dari Kementerian PU dulu. Sekarang, saya melaporkan progresnya sampai dengan November ini, baik terkait pembangunan fisik maupun non-fisik,” ungkap Basuki pada media, Senin (18/11/2024).
Selain itu, Basuki juga melaporkan dan meminta arahan terkait program IKN ke depan. Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, dalam periode 2025-2028, pembangunan IKN akan difokuskan pada pengembangan ekosistem bagi lembaga yudikatif dan legislatif, seperti Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), serta DPR dan MPR.
“Saya minta arahan beliau (Menteri PPN/Kepala Bappenas), sampai dengan 2028 untuk menyelesaikan ekosistem yudikatif, legislatif, termasuk huniannya sesuai perintah bapak Presiden yang harus saya selesaikan,” ucap Basuki.
Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini menargetkan, ekosistem IKN untuk kegiatan pemerintahan pusat bisa rampung pada Desember 2024 ini. Mulai dari perkantoran hingga restoran dan tempat hiburan.
“Kalau itu emang jadi, apa yang harus dilakukan, ekosistem pada 2025. Semua perkantoran sudah akan selesai mulai Desember, hunian 47 tower sudah akan selesai, sudah siap semua,” ujarnya.
Basuki menambahkan, ekosistem kota di bawah Kemenko sudah mulai berkembang dengan banyaknya gerai-gerai yang buka. Selain Excelso yang sudah ada, beberapa rumah makan juga telah beroperasi.
Namun, Basuki masih menunggu keputusan resmi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) mengenai jadwal pasti pemindahan ASN ke IKN yang direncanakan tahun depan.
“Bertahap kan. Saya harus melaporkan apa saja yang sudah siap, atau kantor-kantor. Semua sudah siap, tapi juga eselon I berapa saja, eselon II berapa saja, staf berapa, termasuk huniannya,” ungkapnya.
