PropertyandTheCity.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie, mengharapkan agar program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat terus berlanjut pada awal tahun 2025.
“Targetnya 220 ribu-300 ribu tahun depan, segera dilanjutkan dan dimulai di awal tahun. Selalu tahun-tahun (yang lalu) itu mulanya (program FLPP) 2-3 bulan sampai bahkan 5 bulan (dari sejak awal tahun),” kata Hari di Jakarta, dikutip Jumat (13/12/2024).
Hari mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 5.600 anggota pengembang yang tergabung dalam REI di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen merupakan pengembang MBR, sehingga mayoritas bukan berasal dari perusahaan besar seperti Ciputra atau Summarecon.
“Jadi, jangan anggap REI itu kalau ngomong mewakili Agung Podomoro, Agung Sedayu, Ciputra juga. 80 persen anggota kami adalah pengembangan MBR,” lanjut Hari.
Selain itu, sekitar 20 persen anggota REI merupakan pengembang komersial yang menawarkan rumah dengan harga mulai dari Rp180 juta hingga Rp20 miliar. Meskipun jumlahnya relatif kecil, golongan ini tetap perlu mendapatkan dukungan karena telah berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Secara keseluruhan, anggota REI memiliki peran penting dalam pembangunan berbagai infrastruktur, seperti kawasan perkotaan baru, hotel, pusat perbelanjaan, kawasan industri, dan perkantoran di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang mau bangun kota-kota di seluruh Indonesia adalah anggota REI. Bangun rumah, bangun hotel, bangun pusat perbelanjaan, bangun kawasan industri, bangun office tower, itu semua anggota REI,” ujar Hari.
Oleh karena itu, Hari berharap program FLPP untuk MBR dapat terus dilanjutkan tahun mendatang, dengan harapan program ini memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat serta membantu mencapai target pembangunan tiga juta rumah.