Minggu, April 27, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Realisasi KPR Subsidi Capai 66.349 Unit pada Awal 2025, Ini Rinciannya

Jakarta, propertyandthecity.comMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan bahwa realisasi Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari 20 Oktober 2024 hingga 5 Januari 2025 telah mencapai 66.349 unit rumah.

“Jadi total 66.349 unit, ini yang KPR subsidi,” ujar Maruarar di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dari total realisasi KPR subsidi tersebut, terdapat 10.731 unit yang masih dalam tahap pembangunan, 8.445 unit berstatus ready stock (telah selesai dibangun tetapi belum akad), 11.355 unit dalam proses persetujuan kredit (sebelum akad), dan 14 unit yang sudah melalui tahap akad. 

Sementara itu, realisasi KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 34.420 unit (telah dibangun dan akad), sedangkan KPR Tapera khusus untuk PNS yang sudah dibangun dan akad berjumlah 1.384 unit.

Menteri yang akrab disapa Ara ini menjelaskan, Program KPR FLPP merupakan salah satu prioritas dalam Peta Jalan (road map) Program Tiga Juta Rumah yang tengah disiapkan. Program KPR dengan skema FLPP dianggap sangat membantu rakyat untuk memiliki rumah. 

Kementerian PKP sedang menyusun peta jalan sebagai panduan kerja utama untuk lima tahun mendatang dalam Kabinet Merah Putih. Peta jalan ini dirancang sebagai langkah strategis guna mencapai target pembangunan Tiga Juta Rumah per tahun dengan melibatkan berbagai pihak terkait di sektor perumahan. 

Selain itu, Ara juga terus mendorong penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berfokus pada pembangunan perumahan perkotaan yang terintegrasi dengan transportasi umum.

KPR FLPP, yang diluncurkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010, merupakan program kredit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan tertentu. Program ini dinilai penting karena mempermudah akses rumah dengan harga dan angsuran terjangkau, mendukung target pemerintah dalam Program Tiga Juta Rumah.

Hal tersebut karena masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) membutuhkan bantuan pembiayaan KPR, sehingga mereka dapat mencicil dengan biaya angsuran yang tetap dan jangka waktu pembayaran yang panjang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles