...

PRICE SENSITIVE

PRICE SENSITIVE dalam pengembangan properti, faktor penentuan harga menjadi salah satu faktor penting selain produk yang akan ditawarkan. Calon konsumen seringkali membandingkan harga properti satu dengan yang lainnya. Tapi apakah benar faktor harga menjadi faktor terpenting dalam proses pengambilan keputusan?

Dalam kaitannya dengan daya beli, tentunya golongan masyarakat
menengah bawah sangat sensitif terhadap harga yang ditawarkan.
Bila kita berbicara mengenai perumahan FLPP atau subsidi, tentunya sudah mempunyai patokan harga dari pemerintah, sehingga tidak bisa seenaknya memainkan harga. Dari cicilan per bulan pastinya seragamn antara proyek satu dengan yang lainnya. Karena harganya relatif sama, maka yang akan berperan adalah kualitas produk dan kemungkinan bonus-bonus agar dapat memenangkan persaingan.

Bila kita naik ke golongan yang lebih tinggi lagi di segmen menengah,
maka di sini tingkat persaingan bisa menjadi lebih komplek karena banyak faktor yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Penetapan harga akan berperan penting. Penambahan harga sedikit saja dibandingkan yang lain tentunya akan membuat calon konsumen beralih. Sebagai contoh dengan harga rumah Rp300 jutaan, konsumen harus mencicil Rp2,5 jutaan per bulan. Penambahan harga jual Rp50 juta saja akan membuat cicilan bertambah Rp3jutaan per bulan. Meskipun terlihat tidak terlalu besar kenaikannya, namun pada golongan ini cukup sangat terasa.

Nah, bagaimana dengan golongan penghasilan menengah atas yang
notabene mempunyai daya beli besar untuk membeli properti.
Golongan ini tentunya tidak terlalu mempermasalahkan harga rumah
atau properti yang mau dibelinya. Tapi apakah ini berarti mereka tidak
memedulikan sensitifitas harga? Ketika harga sudah tidak menjadi masalah, namun faktor persaingan akan membuat mereka memilih yang lebih ‘murah’. Artinya, dalam pembelian properti mewah, mereka tidak mempermasalahan harganya, namun ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan properti dengan kualitas yang sama, maka harga akan
menjadi faktor selanjutnya yang menjadi pertimbangan.

Berbicara price sentitive tentunya tidak hanya terkait harga jual saja, melainkan termasuk fleksibilitas pembayaran yang bisa ditawarkan kepada calon konsumen. Karenanya bila kita dapat simpulkan adalah semakin rendah golongan penghasilan masyarakat, maka harga
akan menjadi semakin sensitif. Sebaliknya semakin tinggi golongan
penghasilan masyarakat, maka peran harga tidak terlalu sensitif lagi
digantikan dengan kualitas properti yang akan mereka beli. Karena
biasanya semakin mahal semakin dicari untuk properti-properti
mewah.
● [Ali Tranghanda CEO Indonesia Property Watch]