Beranda Property Mind Games MUSUHMU SAHABATMU

MUSUHMU SAHABATMU

0
MUSUHMU SAHABATMU

Persaingan antar proyek sedemikian ketat sehingga adu strategi menjadi bagian penting untuk memenangkan persaingan. Banyaknya proyek-proyek pesaing seringkali mempersulit gerak dari sebuah proyek untuk eksis di pasar. Namun tanpa proyek pesaing pun sebenarnya proyek akan dihadapkan pada sebuah kondisi yang tidak mudah. Jadi mana yang lebih baik dipilih, bermain sendiri dalam sebuah wilayah persaingan atau bermain dalam kondisi sudah mulai banyak proyek sejenis yang masuk pasar?

baca juga, Metland Menteng Hadir dengan Misi Ciptakan Hunian Berkualitas

Kita tentunya belum lupa dengan masa keemasan properti pada kurun waktu 2009 sampai 2012 dimana harga properti meningkat tajam dengan kenaikan rata-rata bisa mencapai 30% per tahun bahkan ada yang mencapai 3 kali lipat pada periode tersebut. Wilayah yang menjadi
primadona waktu itu adalah Serpong. Apa yang terjadi saat ini? Selain akses tol yang membuat wilayah tersebut semakin terbuka, promosi yang dilakukan oleh semua pengembang di wilayah itu membuat pasar menjadi ‘panas’. Paling tidak ada 6 pengembang di wilayah yang sama,
secara bersamaan mempromosikan proyeknya masing-masing. Secara tidak langsung semua mempromosikan proyeknya yang berlokasi di Serpong. Sontak semua pasar melirik ke arah Serpong. Dalam arti lain, para pengembang diuntungkan dengan promosi ‘bersama’ sehingga
dampak yang terjadi sangat dahsyat. Dalam kondisi tersebut, semua proyek dianggap sebagai ‘pesaing’ namun dalam arti positif. Semua proyek yang ada akan bersaing secara sehat dimana masing-masing proyek akan beradu strategi untuk mencari celah pasar masing-masing.
Namun secara lokasi, tentunya pasar sudah sangat dikenal sehingga konsumen akan datang ke lokasi tersebut dan memilih beraneka ragam
properti disana.

Berbeda tentunya bila sebuah proyek masuk dalam pasar yang belum ada sama sekali proyek lain. Proyek mungkin menjadi market leader dan
penentu harga di wilayah tersebut, namun dalam perjalanannya akan dihadapkan pada kondisi dimana dia harus sendiri yang memasarkan proyek termasuk lokasinya. Butuh effort dan tentunya biaya pemasaran yang cukup tinggi untuk dapat meningkatkan market awareness
konsumen. Semua ada risiko namun peluangnya pun cukup besar bila dapat meraih ‘kue’ yang banyak karena sebagian besar pastinya akan
diambil proyek.

Jadi ketika di satu sisi proyek pesaing adalah ‘musuhmu’ namun mereka sekaligus juga sebagai ‘sahabatmu’. Yang mana yang Anda pilih? •

Ali Tranghanda
C E O Indonesia Property Watch | + posts
Artikulli paraprakMetland Menteng Hadir dengan Misi Ciptakan Hunian Berkualitas
Artikulli tjetërSHARING YOUR BLESSINGS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini