PropertyandTheCity.com, Jakarta – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono, menyebutkan bahwa program hunian vertikal bisa jadi solusi untuk kawasan padat penduduk di Provinsi DKI Jakarta.
“Kawasan kumuh dan padat penduduk adalah tanggung jawab utama yang harus segera ditangani,” kata Suswono saat berkunjung ke warga Cideng, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Suswono menjelaskan, untuk mewujudkan Kota Layak Huni Kelas Dunia dengan Infrastruktur Berkelanjutan, salah satu program utamanya adalah pembangunan hunian vertikal. Menurutnya, pembangunan hunian vertikal dan penataan ruang akan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan warga Jakarta.
Dalam program ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berencana membangun rumah susun terjangkau (rusunawa dan rusunami) di seluruh wilayah Jakarta.
“Program ini akan memanfaatkan lahan-lahan strategis yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan BUMD, termasuk pasar dan stasiun, untuk mengintegrasikan hunian dengan pusat-pusat ekonomi dan transportasi publik,” katanya.
Suswono juga menambahkan bahwa pembangunan hunian vertikal ini ditargetkan untuk mengatasi tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 15.900 orang per kilometer persegi (km²) di beberapa kecamatan di Jakarta, serta menyediakan akses perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Selain itu, rusun-rusun ini akan dilengkapi dengan subsidi sewa dan skema kepemilikan bertahap yang meringankan beban warga, ” lanjutnya.
Suswono memperkenalkan program “Kampung Keren Jakarta” yang bertujuan untuk memperbarui wilayah-wilayah padat penduduk. Program ini mencakup pembangunan ulang dengan konsep “urban village” yang lebih layak dan terintegrasi, meliputi peningkatan infrastruktur dasar seperti akses air bersih, sanitasi, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
Pria yang sering disapa Pak Sus juga menyebutkan bahwa pendekatan ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), di mana Jakarta berkomitmen untuk menyediakan akses universal terhadap air bersih, sanitasi yang memadai, dan pengelolaan sampah yang lebih baik.
