PropertyandTheCity.com, Jakarta – Perum Perumnas menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam membangun 3 juta rumah per tahun dengan memanfaatkan aset dengan lahan seluas 3,4 hektar di Blok K Pulogebang, Jakarta Timur.
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro, menyebutkan bahwa lahan tersebut merupakan salah satu area pengembangan strategis Perumnas yang direncanakan untuk mendukung upaya memenuhi kebutuhan perumahan yang terus bertambah di daerah perkotaan.
“Sudah kami buat perencanaan pengembangan di lahan ini, di mana nantinya akan dibangun 6 tower highrise dengan total 5.451 unit hunian. Nantinya hunian tersebut akan diperuntukkan bagi masyarakat pada berbagai segmen, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sudah kami alokasikan sebanyak setidaknya 20 persen dari jumlah unit terbangun,” ujar Budi, dikutip Senin (2/12/2024).
Saat ini, terdapat 51 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni di lahan tersebut. Perumnas telah menyiapkan program relokasi ke rusun Pulogebang yang sudah dibangun, dengan pembebasan biaya sewa selama tiga bulan pertama. Selain itu, tujuh unit usaha warga di lokasi juga akan dipindahkan ke tempat baru yang telah disiapkan.
Sebelumnya, Menteri PKP, Maruarar bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, juga telah meninjau proyek Transit Oriented Development (TOD) yang dikembangkan oleh Perumnas di Samesta Mahata Margonda, Depok, dan Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta, (27/11).
Langkah strategis ini sejalan dengan proyek kolaborasi antara Perumnas dan PT KAI yang mengusung konsep hunian terintegrasi dengan transportasi publik, sebagai solusi bagi masyarakat perkotaan untuk mendapatkan akses mudah ke tempat tinggal, tempat kerja, dan fasilitas umum lainnya.
Blok K Pulogebang direncanakan sebagai hunian vertikal perkotaan yang terintegrasi langsung dengan transportasi publik. Hunian ini dirancang untuk berbagai segmen masyarakat dengan tiga tipe unit: Studio (24 m²), 1 Bedroom (33 m²), dan 2 Bedroom (42 m²).
Maruarar menilai bahwa pembangunan Blok K Pulogebang merupakan bagian dari upaya pemerintah mengatasi backlog perumahan di Indonesia.
“Program 3 Juta Rumah adalah wujud nyata upaya pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan. Kami mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Perumnas, baik melalui proyek TOD maupun pengembangan kawasan lain seperti Blok K Pulogebang,” tutup Maruarar.
