“The most basic and powerful way to connect to another person is to
listen. Just listen. Perhaps the most important thing we ever give each
other is our attention.” – Rachel Naomi Remen
Dalam banyak training yang saya berikan kepada sales people, saya selalu mengajukan pertanyaan menarik untuk mengetahui kondisi para sales dalam pekerjaan mereka sehari-sehari. Pertanyaannya yang saya ajukan adalah, “Bagaimana pandangan Anda terhadap pelanggan Anda?” Tidak jarang saya mendengar jawaban yang negatif dan sumbang dilontarkan para sales kepada saya. Ada yang mengatakan bahwa pelanggan mereka bawel, tidak pernah dapat dipuaskan, hanya mau untung.
Dari setiap jawaban yang diberikan, saya dapat menerka bagaimana performace para sales people, apakah mereka akan sukses atau tidak dalam bisnis mereka. Anda tentu setuju bahwa seorang sales people yang tidak menyukai pelanggannya akan menjurus pada pelayanan yang tidak optimal, dan ujung-ujungnya dapat menggagalkan transaksi mereka. Kebanyakan sales people saat ini melihat pelanggan sebagai income bagi mereka. Sehingga tidak jarang mereka hanya memikirkan diri sendiri dan sedikit memikirkan kepentingan dan keperluan pelanggan mereka. Saya sangat yakin jika para sales people mulai membuka diri dengan berusaha mendengar dengan sebaik-baiknya keinginan pelanggannya dan mengesampingkan untuk sementara komisi yang akan diterimanya, ia akan lebih mudah menutup transaksi dan menjadi sukses di bidangnya.
Seorang sahabat saya, Minoru Asai, pakar training dalam real estate dari Jepang mengajarkan kepada saya sebuah teknik sederhana yang mendapatkan hasil nyata secara sangat mengagumkan. Rahasia memenangkan hati pelanggan semua didasari oleh teknik ini. Ia meminta saya untuk mengganti cara berkomunikasi dengan setiap orang yang saya jumpai, khususnya mereka yang dikategorikan sebagai pelanggan.
Setiap bertemu dengan seorang pelanggan baru ataupun orang lain, ia meminta saya untuk tidak banyak berkata-kata selain mendengarkan apa yang diceritakan pelanggan dan mengajukan pertanyaan agar pelanggan dapat berbicara. Hal ini saya ajarkan kepada para agen penjualan saya dan hasilnya sangat menakjubkan ketika diterapkan dalam satu bulan setelah pelatihan.
Saya juga pernah menggunakan cara ini ketika bertemu salah seorang area sales manager cabang sebuah bank di Semarang. Saya berusaha memberikan fokus terhadapnya dan dalam waktu 30 menit ia seakan-akan menemukan kawan lama yang mau mendengarkan dan dapat memahami masalah yang dihadapinya. Baru-baru ini, ia mengirimkan berita bahwa ia baru saja diangkat menjadi Regional Sales Manager di Makassar, ia dengan semangat memberitahukan kepada saya bagaimana buku pertama saya menjadi pedoman bukan hanya bagi dirinya tetapi bagi seluruh tim yang dipimpinnya.
Saya yakin pertemuan saya selama tiga puluh menit membuat sahabat saya ini menemukan kawan yang berusaha mengerti keadaan dan mendengarkan cerita dengan sepenuh hati. Jika Anda ingin menjadi seorang yang spesial di pekerjaan Anda, taruhlah pelanggan Anda sebagai seorang yang spesial terlebih dahulu.
Mereka ingin diperhatikan, didengarkan, dan dipahami. Inilah teknik yang sekaligus dapat membuat seseorang merasakan bahwa dirinya penting dan dihargai. Salah satu strategi rahasia untuk memenangkan banyak orang di dalam kehidupan ini tidak lain tidak bukan adalah membuat mereka merasa penting dan merasa diperhatikan. ●Darmadi Darmawangsa
