...

Pariwisata Bangkit Semester II, Sandiaga: Media Punya Peran Penting

Propertyandthecity.comJakarta – Media punya peran penting dalam mendukung bangkitnya industri pariwisata di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Webinar Forum Wartawan Daerah (Forwada) 2021 dengan tema, “Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara”, Kamis (4/3/2021).

“Dewan pers sempat menyatakan bahwa Indonesia memiliki media terbanyak di dunia. Ini akan membantu pemulihan ekonomi karena lewat media termasuk sosial media, sektor pariwisata punya daya ungkit untuk ekonomi yang dahsyat. Ini kita harapkan dapat membantu lebih dari 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

Baca: Kementerian PUPR Pastikan Penataan Kawasan Labuan Bajo Berjalan Sesuai Target

Meski demikian, lanjut Sandiaga, untuk membangkitkan ekonomi tersebut tetap membutuhkan protokol kesehatan, perlu disiplin dalam mengatasi pandemi ini, sembari terus gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol dalam menggarap semua potensi agar bisa bertahan dan membangkitkan ekonomi Indonesia.

“Arahan dari Presiden dan Wakil Presiden sudah sangat jelas bahwa kita harus percepat kesiapan 5 destinasi super prioritas dengan platform program inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ekonomi kreatif juga diharapkan menjadi lokomotif pembangunan untuk keluar dan membangkitkan optimisme,” lanjut Sandiaga.

Adapun kelima destinasi super prioritas tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Likupang.

Menurut Sandi, sektor yang paling terdampak adalah pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara jeblok, dari 2019 turunnya hampir 75%, wisatawan Nusantara turunnya 30%. Dan karena kunjungan dan pergerakan wisatawan menurun, total hampir 1,5 juta lapangan pekerjaan yang terdampak pandemi.

“Tetapi kami yakin badai pasti berlalu. Dan setelah kita menahan badai, biasanya kita akan menjemput. Biasanya ada pelangi di penghujung badai. Dan jika semua sektor terdampak, tahapan yang paling kritikal ini justru ada di tahap pemulihan,” ujarnya.

Sandiaga melihat ada tren pemulihan berlanjut di 2021. Untuk itu, dia berharap agar pariwisata tumbuh menciptakan lapangan pekerjaan 3-4% dan ekonomi kreatif tumbuh 2-3%.

Baca: Berkunjung ke Proyek Nuvasa Bay Batam, Ini yang Dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno

“Oleh karena itu dibutuhkan gerak cepat untuk membangun pondasi untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita,” katanya.

Sandiaga optimis dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan mencapai keunggulan pariwisata domestik dan internasional menjadi destinasi wisata pilihan di Asia.

“Tahun 2021 sebagai tahun pemulihan kita awali kebangkitan. Kita gerak cepat untuk bangkit bersama,” tegasnya.

Lebih jelas, Sandi optimis sektor pariwisata Indonesia akan bangkit di kuartal kedua dan ketiga di tahun ini.

Upaya tanggap darurat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, difokuskan pada beberapa hal, antara lain fokus pada perlindungan sosial, stimulus dan padat karya. Dalam hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan bantuan keuangan terhadap para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Karena dampak pandemi ini mengganggu arus kas dari kegiatan ekosistem parwisata dan ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sandiaga berharap agar semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama dalam upaya membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan, tahun 2021 ini pihaknya bersiap menyambut pemulihan sektor pariwisata tanah air dengan bertumpu utamanya kepada wisatawan domestik sambil bersiap akan kedatangan para wisatawan mancanegara.

Baca: PUPR: 2.750 Rumah di KSPN Akan Dijadikan Homestay

Dari segi strategi pemasaran Kemenparekraf, menurut Nia, saat ini yang terpenting adalah membangun kepercayaan pelaku usaha dan juga membangun kepercayaan pasar, bahwa Indonesia sudah siap dengan new normal. Hal ini karena ada perubahan tren di sektor pariwisata, dimana sekarang bukan destinasinya pemikat wisatawan untuk datang atau tidak, tetapi bagaimana kesiapan protokol kesehatan di lokasi wisata.

“Saat ini lebih banyak orang mencari lokasi wisata yang less crowded, yang berorientasi alam terbuka, kesehatan wellness dan adventure. Dari segi penerbangan orang lebih suka yang direct fligh, atau kalau yang domestik safe traveling, pergi bareng keluarga,” katanya.

Homestay

Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Bonai Subiatko mengatakan, untuk mendukung bangkitnya pariwisata Tanah Air, pihaknya telah menginisiasi program yang dimanakan Pembiayaan Homestay.

Program Pembiayaan Homestay ini diperuntukkan bagi masyarakat di desa wisata. Dalam program tersebut, SMF bermitra dengan stakeholder, antara lain dengan Kementerian Pariwisata lewat Deputi Bidang Industri dan Investasi.

Pihaknya juga sudah melakukan penandatanganan MOU dan PKS dengan Kemenparekraf untuk kerja sama dalam pembiayaan homestay, dimana dalam penyalurannya SMF bekerjasama dengan BUMDES.

Baca: Melalui Program BSPS, Satu Desa di Gorontalo Jadi Destinasi Wisata Baru

“Untuk program ini tentunya ditujukan untuk desa wisata yang sudah memiliki homestay dan telah beroperasi dengan baik dan punya rencana pengembangan,” sambungnya.