Dari kedua pilihan berikut ini, hal manakah yang paling dicari manusia, apakah kesuksesan (success) atau kebahagiaan (happiness)? Apakah kesuksesan adalah kunci kebahagiaan, ataukah kebahagiaan adalah kunci kesuksesan? Definisi dari kesuksesan adalah ketika seseorang mendapatkan apa yang ia inginkan. Sementara itu definisi dari kebahagiaan adalah mensyukuri apa yang telah kita peroleh. Kedua hal ini sangatlah penting bagi mereka yang ini menjadi seorang juara sejati.
Baca juga, Sinar Mas Land Berikan Beasiswa Coding untuk Puluhan Pemuda-Pemudi Kabupaten Tangerang
“Success is about who you are, not what you have. Successful people work to discover their talents, to develop those talents, and
then to use those talents to benefit others as well as themselves.” – Tom Morris –
Dr. Martin Seligman, seorang psikolog dari University of Pennysylvania, mendefinisikan ada tiga level menuju kebahagiaan. Level pertama adalah pleasant life (hidup yang menyenangkan), level kedua adalah good life (hidup yang baik), dan level tertinggi adalah meaningful life (hidup yang berarti). Hidup yang menyenangkan selalu diasosiasikan menikmati hidup ini dengan sepuas-puasnya dengan menemukan kenikmatan dari kehidupan materialistis. Contohnya, menikmati rumah mewah, mobil mewah, liburan ke luar negeri, dan lain-lain. Inilah gaya hidup yang sering ditonjolkan sebagai kesuksesan di kebudayaan barat atau kehidupan para artis Hollywood pada umumnya.
“manusia mencari kebahagiaan dalam hidup ini, mereka akan mulai mencarinya dengan pemenuhan kebutuhan jasmani mereka, kemudian mereka ingin menemukan jati diri mereka dengan mengerjakan hal yang paling disukai, dan akhirnya mereka menyadari bahwa mengerjakan hal yang lebih besar dari diri mereka dan menyumbangkan tenaga mereka untuk kepentingan sesamalah yang membuat mereka menemukan kebahagiaan seutuhnya”.
Dalam risetnya, Seligman menemukan bahwa ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti sandang, papan, dan pangan, setiap pertambahan uang sudah tidak berbanding lurus dengan kenikmatan yang diberikannya. Level yang kedua adalah, Good Life atau Hidup yang Baik, Seligman mendefinisikan hidup di mana seseorang melakukan apa yang ia senangi dan menggunakan talenta terbaiknya untuk meraih kesuksesan. Ia akan bersemangat (passionate) dan merasakan pekerjaan sebagai sesuatu panggilan yang menyenangkan. Level kedua ini sering dikemukakan dalam banyak buku motivasi dan self-development. Level terakhir adalah hidup yang berarti. Walaupun tertinggi dalam statusnya, hidup yang seperti ini jarang dicari oleh kebanyakan orang. Namun sesungguhnya di sinilah terletak kebahagiaan yang tertinggi, yaitu mendedikasikan hidup ini bagi kepentingan yang lebih besar dari diri sendiri – menolong sesama manusia.
Seligman pernah melakukan sebuah eksperimen di mana sekelompok anak muda diminta untuk melakukan dua hal. Pertama, mereka diminta melakukan halhal yang mendatangkan kenikmatan sesaat, seperti menonton film dan makan es krim. Kemudian, mereka diminta untuk melakukan hal-hal sosial, seperti menjadi sukarelawan di dapur umum atau mengujungi panti jompo. Setelah melakukan kedua hal tersebut, mereka diminta untuk memutuskan mana dari kedua aktivitas itu yang mendatangkan kebahagiaan dalam diri mereka? Ternyata sebagian besar menemukan kebahagiaan dalam aktivitas sosial. Kesimpulannya, manusia mencari kebahagiaan dalam hidup ini, mereka akan mulai mencarinya dengan pemenuhan kebutuhan jasmani mereka, kemudian mereka ingin menemukan jati diri mereka dengan mengerjakan hal yang paling disukai, dan akhirnya mereka menyadari bahwa mengerjakan hal yang lebih besar dari diri mereka dan menyumbangkan tenaga mereka untuk kepentingan sesamalah yang membuat mereka menemukan kebahagiaan seutuhnya.
Tengoklah Bill Gates, Warren Buffet, Mother Teresa, dan masih banyak nama orang sukses lainnya yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan yang lebih besar daripada diri mereka. Bagaimana dengan Anda, level kesuksesan manakah yang Anda kejar saat ini?
Ingatlah, tanpa menemukan meaningful life, perjalanan sukses Anda belum berakhir. Simpanlah dalam hati Anda kalimat mutiara dari Robert Oppenheimer yang mengatakan, “Orang bodoh mencari kebahagiaan di mana mana. Orang bijak menumbuhkannya dari bawah
kakinya.”• Darmadi Darmawangsa Motivator dan Pakar Pemasaran Properti
