Beranda Property Trend Industrial Estate: Magnet Sektor Properti

Industrial Estate: Magnet Sektor Properti

0

INDUSTRIAL ESTATE: MAGNET SEKTOR PROPERTI

Guna mengurangi dampak lingkungan dan sosial, kawasan industri sengaja dibuatkan zona khusus yang terpisah dari pusat permukiman. Namun, kawasan industri justru menjadi magnet bagi properti hunian yang membidik para pekerja.

Kawasan industri atau industrial estate—yang juga dikenal sebagai industrial park atau trading estate—merupakan sebuah daerah yang direncanakan atau dizonasi untuk pembangunan industri.

istilah untuk menggambarkan area dimana pekerja dari industri berat, seperti perkapalan, pertambangan batubara, baja, keramik, dan lain-lain, hidup di dekat tempat kerja mereka. Dalam kawasan industri telah disiapkan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan layanan utilitas lainnya untuk memfasilitasi pertumbuhan industri dan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan termasuk pengolahan limbah; padat dan beracun pengumpulan sampah, pengolahan, dan pembuangan; polusi udara dan pemantauan limbah; layanan teknis pencegahan pencemaran; kualitas manajemen (jaminan kualitas dan kontrol); dan layanan laboratorium.

Pemilihan lokasi untuk kawasan industri harus memperhitungkan sosial dan isu-isu lingkungan, serta pertimbangan ekonomi yang terkait langsung dengan kedekatan terhadap permukiman penduduk. Kawasan industri harus menjaga jarak aman dari daerah pemukiman (misalnya, 100 meter untuk industri kecil dengan minimal lingkungan bahaya dan setidaknya 1 kilometer untuk sangat mencemari industri). Lokasinya pun biasanya terletak di pinggir atau di luar daerah permukiman utama sebuah kota. Biasanya transportasi dan infrastruktur menuju kawasan industri dibuat dengan baik menggunakan jalur jalan raya dan kereta api.

Kawasan industri pertama kali dikembangkan pada tahun 1876 di Inggris yaitu Trafford Park Estates seluas 500 ha yang merupakan kawasan industri terluas sampai pada tahun 1950-an. Pada awal abad 20, kawasan industri di Amerika Serikat dikembangkan di kota Chicago yaitu Central Manufacturing District (1902) seluas 105 ha, The Clearing Industrial District (1909) seluas 215 Ha, dan The Pershing Road District (1910) seluas 40 ha.

Pada tahun 1970-an, konsep Business Park dikembangkan dimana dalam suatu kawasan tertampung berbagai kegiatan seperti perkantoran dan industri yang ditunjang oleh kegiatan perdagangan dan rekreasi. Kemudian baru pada tahun 1980-an kawasan perumahan juga dimasukan dalam kawasan ini.

Salah satu contoh kawasan industri yang baik terletak di sepanjang Sungai Thames di wilayah Thames Gateway, London. Kawasan industri ini terletak dekat dengan lebih dari satu fasilitas transportasi, seperti jalan raya, rel kereta api, bandara, dan pelabuhan.

Namun saat ini hanya sedikit kawasan industri tua yang masih hidup. Umumnya, yang masih bertahan berada di kawasan seperti Stoke-on-Trent, Staffordshire dan kota-kota pertambangan lain.
Partizánske di Slovakia adalah contoh lain kota industri yang dibangun secara terencana pada 1938, bersamaan dengan dibangunnya pabrik sepatu dimana hampir semua penduduk usia produktif di kota tersebut dipekerjakan.
Kawasan Industri di Indonesia

Sedangkan di Indonesia, kawasan industri baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an dengan mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1973 pemerintah memulai pembangunan kawasan industri yang pertama yaitu Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung (JIEP) dan kemudian disusul oleh Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) pada tahun 1974.
Sampai saat ini diperkirakan terdapat 30.318 ha dengan 76% berada di Pulau Jawa. Untuk mengejar 40% populasi kawasan industri di luar Pulau Jawa, maka pemerintah mulai berencana mengembangkan kawasan industri baru. seluas 22.484 ha dengan konsentrasi Indonesia bagian Timur.

Beberapa konsep pengembangan kawasan industri berkembang dengan menggabungkan kawasan industri dengan pelabuhan untuk memberikan sinergi yang luar biasa. Beberapa kawasan industri saat ini yang berdekatan dengan pelabuhan antara lain PT Kawasan Industri Medan (Persero), PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Kawasan Industri Makassar (Persero), dan PT Surabaya Industrial Estate.

Salah satu pengembangan kawasan industri yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan, yaitu Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Manyar Gresik. Kawasan industri JIIPE sendiri nantinya akan dikelola oleh PT PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, yang merupakan joint venture antara PT AKR Corporindo dengan PT Pelabuhan Indonesia II, diharapkan bisa selesai semuanya pada 2029.

Magnet Sektor Properti

Dampak pengembangan sebuah kawasan
industri yang ada akan sangat luar biasa untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi sebuah wilayah. Tak pelak lagi sektor perumahan dan properti pun akan tumbuh secara signifikan. Arus tenaga kerja asing yang akan bekerja dalam sebuah kawasan industri akan meningkatkan kebutuhan hunian bagi mereka baik landed houses ataupun vertikal seperti apartemen. Karenanya tidak aneh bila banyak pengembang yang berlomba untuk mengembangkan apartemen sebagai investasi dengan menyasar pasar sewa kaum ekspatriat di kawasan industri.

Tidak hanya sub sektor properti yang bersifat hunian yang tumbuh. Dengan berkembangnya konsep kawasan industri yang ada, tidak hanya berdekatan dengan pelabuhan, namun saat ini dituntut sebuah kawasan industri juga berdekatan dengan sebuah pusat bisnis yang ada. Karenanya semakin lama kawasan industri berkembang tidak hanya dipadati gedung-gedung pabrik, namun terkait juga dengan pergudangan dan perkantoran. Dampak selanjutnya akan mendorong sub sektor properti komersial untuk ikut tumbuh dalam sebuah kawasan yang ada.

Karenanya pengembangan sebuah kawasan industri akan membuat economic base sebuah wilayah menjadi sangat kuat yang akan berkonstribusi positif bagi perkembangan sebuah negara.

Rencana Kawasan Industri Baru

(Jkt,12/10/2015)

Website | + posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini