Direktur Utama Bank BTN, Maryono (ketiga dari kiri) dan jajaran direksi Bank BTN usai konferensi pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal II/2017, di Menara BTN, Jakarta, Senin (24/7/2017) // Foto: Pius
PT Bank Tabungan Negara (Persro) Tbk terus berkomitmen mendukung terwujudnya Program Satu Juta Rumah. Hingga menutup semester pertama, Juni 2017, Bank BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan terhadap sebanyak 370.173 unit rumah atau dengan nilai Rp39,01 triliun.
“Dimana kita rinci, baik KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang masih dalam masa konstruksi maupun yang sudah menjadi KPR. Kurang lebih adalah 246.062 unit rumah untuk KPR Subsidi dan sebanyak 124.111 unit untuk pemberian KPR Non-subsidi,” ujar Direktur Utama Bank BTN kepada media di Menara BTN, Senin (24/7/2017).
Baca juga: Program Sejuta Rumah Harus Dibangunkan Dari Tidur
Pada tahun ini, Bank BTN membidik akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan sebanyak 666.000 unit. Target tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi sebanyak 504.122 unit dan KPR Non-subsidi sebanyak 161.878 unit rumah.
Khusus untuk penyaluran KPR Subsidi, Maryono melanjutkan, untuk anggaran APBN di tahun 2017 ini menggunakan dua sumber, yakni dari FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan dari fasilitas SSB (Subsidi Selisih Bunga).
“Produknya disebut KPR Subsidi, dimana dengan bunga sebesar 5 persen, uang mukanya 1 persen dan jangka waktunya bisa 20 tahun maksimum. Jadi ada yang bisa 15, 10 atau 7 tahun,” jelas Maryono.
Adapun Bank BTN telah melakukan berbagai langkah sebagai wujud dukungan atas kesuksesan implementasi Program Satu Juta Rumah. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa penyaluran KPR, tapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan.
Dari segi sumber pembiayaan, Bank BTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan DPK. Selain itu, perseroan juga terus proaktif menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri.
“Dukungan Bank BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat mengakses KPR pun dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital,” tambah Maryono.
Di sisi pasokan rumah, tambah dia, Bank BTN juga terus beperan meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan, mulai dari pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mencetak pengembang handal.
Baca juga: Simpang Siur Biaya “Copy” Dokumen Rumah, Begini Penjelasan Bank
“Yang jelas bahwa Bank BTN tetap melakukan suatu komitmen dalam pembiayaan perumahan, khususnya adalah perumahan di level menengah bawah atau KPR Subsidi. Dimana kita ketahui sebagai salah satu program pemerintah yang masuk di dalam Program Satu Juta Rumah ini,” ungkapnya.
Hal ini terbukti, sebut Maryono, bahwa market share dari KPR Subsidi Bank BTN, per Juni 2017 tetap bertahan jadi leader, memimpin pangsa pasar KPR sebesar 96 persen. Sedangkan market share KPR secara keseluruhan per 31 Maret 2017 sebesar 35,4 persen. [Pius Klobor]