...

10 KESALAHAN UMUM DALAM MENJALANKAN OKR

Walaupun Objective and Key Results (OKR) telah dipergunakan oleh perusahaan besar dan ternama, namun tingkat kegagalan perusahaan dalam menjalankan OKR masih tinggi. Hal ini terjadi karena OKR merupakan suatu metode yang sangat cair dan fleksibel, dan tidak
memiliki kerangka kerja yang standar.

Berikut diuraikan 10 kesalahan yang umum terjadi pada perusahaan dalam menjalankan OKR.

LUPAKAN GOOGLE.

Banyak perusahaan mempelajari OKR melalui video OKR yang dijalankan Google dan kemudian menirunya. Langkah pertama dalam menjalankan OKR adalah lupakan OKR Google. Perusahaan Anda berbeda dengan Google dengan visi, misi dan budaya berbeda. Lupakan Google dan mulai membangun OKR Anda dari 0.

Terlalu banyak OKR.

Objective adalah tujuan penting yang ingin dicapai perusahaan. Namun apabila terlalu banyak tujuan yang penting, menjadikan tujuan yang penting tersebut menjadi tidak penting. Menurut Wodtke, perusahaan (startup) cukup menetapkan satu OKR yang benar benar ingin diselesaikan. Sedangkan pekerjaan rutin lainnya diserahkan kepada tim pendukung untuk menyelesaikannya. Secara umum, jumlah OKR yang ideal dalam satu kuartal adalah 3 – 5 OKR. Untuk setiap Objective, tetapkan 3 – 5 Key Results/KR. Dengan demikian, idealnya Anda akan memiliki 3 – 5 Objective dengan 9 – 25 dalam satu kuartal.

Tidak menjalankan Cadence review/Checkin.

Biasanya perusahaan membangun OKRnya dan kemudian melupakan, setelah 3 bulan kemudian, baru di review. Dengan demikian, sudah terlambat untuk melakukan inisiative untuk mencapai tujuan tersebut.
Proses review OKR. dilakukan ibarat sebuah orkestra, ketika semua pemain menjalankan dengan irama dan tempo yang sama, maka orkestra tersebut akan menciptakan suatu simfoni yang merdu dan indah.

Untuk review OKR, perlu dilakukan checkin periode mingguan, dimana dalam checkin mingguan tersebut, diupayakan proses yang sifatnya membangun komunikasi untuk mencapai tujuan, daripada sekadar menyampaikan laporan status saja. Selain itu, penting juga melakukan review mid kuartal dan akhir kuartal.

OKR kurang stretch/ambisius

Kekuatan OKR adalah penetapan target yang stretch/ ambisius, atau disebut juga moonshot. Seperti pepatah mengatakan, tetapkan target setinggi langit, sehingga pada saat anda tidak mencapai langit, siapa tahu anda
akan mendarat di salah satu bintang di langit.

Merumuskan Objective yang sebenarnya Key Result/KR atau KR. kegiatan

Seringkali, karyawan suka dengan metrik atau angka, sehingga membuat Objective berbasis metriks atau angka. Ingat, Objective adalah pernyataan singkat yang inspirasional dan memotivasi serta mampu membawa dan mengangkat semangat tim untuk mencapai tujuan tersebut. Objective atau tujuan harus mampu membuat melompat dari ranjang saat bangun pagi dan bersemangat mengejarnya.

Kurangnya ‘leader sponsorship’

Ketika perusahaan memutuskan menjalankan OKR, maka perusahaan tersebut akan menjalani manajemen perubahan. Karena itu, pastikan keputusan tersebut diputuskan oleh pimpinan atau didukung sepenuhnya oleh top manajemen. Tanpa sponsorship top manajemen, maka lupakan ide untuk menerapkan OKR di perusahaan anda

Tidak ada penanggung jawab KR

Penanggung jawab OKR tidak bertanggung jawab terhadap semua Key Results/KR. Untuk setiap Key result, penting untuk menetapkan key person atau penanggung jawab yang akan bertanggung jawab mencapai target KR. tersebut. PIC. KR. adalah personal yang memiliki peran dan fungsi yang terkait KR tersebut.

Proses Cascading waterfall

Kesalahan umum lainnya adalah penetapan KR secara waterfall. Hal ini bisa dimaklumi, karena praktek manajemen kinerja dalam mencascading KPI yang dijalankan selama ini. Proses cascading KR sebaiknya dilakukan secara network, artinya dilakukan secara transparan dan unit-unit yang terkait berinteraksi secara langsung.

Mengkaitkan OKR dengan sistem kompensasi

Salah satu kegagalan dalam menjalankan manajemen kinerja adalah ketika pencapaian kinerja dikaitkan langsung dengan kompensasi. Penanggungjawab target kinerja cenderung menetapkan target yang aman dan dapat dicapai.

Jangan menyerah, ulangi lagi.., dan lagi

Terdapat 2 kemungkinan dalam hal pencapaian OKR. Pertama, target tidak tercapai semua atau target tercapai semua dengan mudah. Hal pertama karena karena penetapan target yang semuanya moonshot. Yang kedua adalah kejadian sandbagging, dimana target KR yang ditetapkan adalah target yang commit/ mudah atau pasti tercapai.

Apabila hal ini terjadi, jangan menyerah, lakukan reflect dan reset OKR dan ulangi beberapa kuartal. Sebagai patokan, gunakan tingkat kepercayaan 50% dalam menetapkan target KR. Ingat, target KR. harus sulit dicapai, tetapi bukan mustahil. Lakukan dan ulangi, sampai anda mendapatkan formula yang tepat.

Menjalankan OKR secara benar akan membawa perusahaan mencapai pertumbuhan berkali-kali lipat.

Dr. Joni Phangestu MM.

Akademisi PPM School of Management CEO Grow Consulting

DR. Joni Phangestu MM.
Akademisi PPM School of Management CEO Grow Consulting |  + posts