Usia Muda Semakin Melirik Properti di-2016
Industri Properti Indonesia di tahun 2016 diprediksikan akan kembali meningkat secara perlahan. Bahkan hingga dua tahun mendatang kalangan muda yang berusia antara 21-30 tahun semakin tinggi minatnya untuk memiliki rumah sendiri.
Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung dalam pemaparan hasil survei Rumah123.com mengatakan kenaikan harga pada 2016 akan tetap dipicu oleh maraknya pembangunan infrastruktur dan transportasi umum yang saat ini hampir berbanding lurus sehingga banyak konsumen akan kembali berinvestasi di sektor properti.
“Hasil survei semester dua menggambarkan adanya perbaikan daya beli dan keinginan memiliki properti dalam satu sampai dua tahun ke depan yang meningkat. Dengan survei yang ada, kita bisa lihat prediksi industri properti di tahun berikutnya,” ujar Untung di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Fakta lain yang menarik adalah, saat ini masyarakat Indonesia masih mencari lokasi tempat tinggal yang lebih baik. Menurut hasil sentimen survei, Tangerang Selatan, Depok, dan Bogor adalah beberapa wilayah yang akan dilirik untuk daerah Jabodetabek, namun Jakarta Selatan tetap menjadi idaman utama untuk di wilayah Jakarta. Selain itu, kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Medan, Palembang menjadi pilihan masyarakat Indonesia dikarenakan dianggap sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik.
“Masyarakat Indonesia juga masih menunggu realisasi dari program Satu Juta Rumah oleh pemerintah Jokowi. Terlihat dari hasil survei, dimana 72% masyarakat Indonesia mengetahui dan mengharapkan kelanjutan dari program pemerintah ini,” paparnya.
KPR
Sementara itu, lanjut Untung, sebanyak 35% reponden menganggap suku bunga KPR masih menjadi faktor utama yang dapat mengancam pertumbuhan properti. Dan hal tersebut juga menjadi faktor paling berpergaruh bagi konsumen dalam memilih bank penyedia KPR, yakni sebanyak 66%. Terungkap juga bahwa 70% dari total responden masih akan mencari pinjaman melalui KPR saat melakukan pembelian properti.
Responden secara umum belum menunjukkan keinginan yang tinggi untuk melakukan pembelian properti di luar negeri, namun hasil sentiment survei semester ini menunjukkan kenaikan ketertarikan yang cukup signifikan. “Kenaikannya dari 9% ke 32% total responden yang tertarik membeli properti di luar negeri. Negara-negara tetangga, seperti Singapura, Australia, dan Malaysia menjadi tiga negara tujuan utama,” jelasnya.