PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland optimis mencapai targetnya pada tahun ini, meski diakui properti masih dalam keadaan tertekan. Hal ini pun terlihat dari pencapaian MLTA pada semester I 2019 yang nyaris serupa dengan periode tahun lalu.
Baca: Kajar Target Marketing Sales, Ciputra Luncurkan Proyek Baru
Adapun pendapatan usaha sebesar Rp598 miliar, naik tipis dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp596 miliar. Sementara total laba MTLA pada semester I 2019 sebesar Rp210 miliar, turun dibandingkan semester I 2018 sebesar Rp234 miliar.
“Laba Perseroan menurun dikarenakan tahun lalu Perseroan melakukan penjualan lot komersial sehingga margin yang di dapat lebih besar,” ujar Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk pada acara paparan publik mengenai kinerja diikuti dengan rencana Perseroan untuk pengembangan proyek yang sedang berjalan, di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Dua proyek Metland yang berkontribusi besar terhadap pendapatan penjualan pada semester I 2019 ini, yakni Metland Cileungsi dan Metland Cibitung.
“Penjualan rumah kelas middle to middle low masih cukup baik dan tidak terpengaruh oleh isu pemilu di awal tahun,” tambah Olivia.
Sementara pendapatan berulang Perseroan masih didorong oleh Metropolitan Mall Bekasi dan Metropolitan Mall Cileungsi.
Pendapatan Perseroan versi marketing sales hingga Juli 2019 sebesar Rp1,13 triliun atau 52% dari target 2019. Pendapatan tersebut disumbang dari penjualan properti sebesar Rp841 miliar dan pendapatan berulang sebesar Rp293 miliar.
Baca: Hotel Horison Ultima Kertajati Mulai Dibangun
“Metland optimis target marketing sales sebesar Rp2,2 triliun hingga akhir tahun akan terpenuhi,” kata Thomas J Angfendy, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk.
Proyek Berjalan
Diresmikannya Stasiun Kereta Api Metland Telaga Murni oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 13 Agustus 2019 lalu juga diharapkan akan berdampak positif pada penjualan proyek dalam kawasan seluas lebih dari 400 hektar ini.
Sebelumnya, di sela peresmian stasiun tersebut, Thomas mengatakan bahwa keberadaan stasiun akan berdampak pada pasar Metland Cibitung yang semakin meluas.
“Pastinya juga akan berdampak pada peningkatan penjualan properti. Proyek Metland Cibitung ini on track dengan budget kami. Dengan ini saya rasa bisa di atas 10%,” ungkapnya.
Sedangkan pada proyek hotel, MTLA telah melakukan Peletakan Batu Pertama pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati pada 11 September 2019 lalu. Hotel bintang empat dengan desain modern dan sentuhan lokal yang dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 10.890 meter persegi.
Hotel Horison Ultima Kertajati terdiri dari 8 lantai dan 1 lantai basement berkapasitas 110 kamar. Hadirnya Hotel Horison Ultima Kertajati untuk memenuhi kebutuhan akomodasi penumpang pesawat terbang serta masyarakat lain yang beraktifitas di bandara.
Baca: Resmikan Stasiun Metland Telaga Murni, Menhub Apresiasi Pengembang
MTLA terus melanjutkan pemasaran proyek residensial seperti Metland Menteng yang tengah memasarkan klaster Jura Tipe A dengan 3 kamar tidur dan luas bangunan 74 m2, Metland Transyogi yang akan launching klaster Auckland pada Oktober mendatang.
Demikian juga Metland Cileungsi. Sementara proyek villa dan hotel prestisius yang dikembangkan oleh MTLA, yakni Royal Venya Ubud di Bali, saat ini masih dalam tahap pemasaran.