Ternyata, 3,1 Juta Penduduk Indonesia Punya Rumah Lebih dari Satu
Tahukah Anda jika saat ini ada sebanyak 3,1 juta penduduk Indonesia yang memiliki rumah lebih dari satu? Rumah tersebut biasanya merupakan bentuk investasi properti.
“Ada data sekitar 3,1 juta penduduk di Indonesia saat ini memiliki rumah lebih dari satu. Tentunya angka tersebut cukup besar mengingat kebutuhan rumah di Indonesia masih cukup besar,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syarif Burhanuddin saat membuka Pameran Perumahan “Jakarta Property Week” di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Hal ini menurut dia, berdampak pada pendataan kepemilikan rumah yang sementara dilakukan pemerintah. Meski demikian, pemerintah tidak melarang setiap orang memiliki rumah lebih dari satu untuk berinvestasi. Hanya saja, kembali dia mengingatkan karena banyak masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal sendiri.
Saat ini pemerintah tengah mewujudkan program sejuta rumah yang telah diluncurkan, untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat Indonesia. Hingga kini, rumah yang sudah dibangun berjumlah sekitar 493.553 unit rumah. “Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 357.553 rumah, kemudian sisanya untuk perumahan non MBR,” kata Syarif.
Jakarta Property Week diselenggarakan oleh situs properti www.rumah123.com selama empat hari, mulai 17 hingga 20 September 2015 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta. Lebih dari 140 peserta, mulai dari pengembang perumahan, perbankan, furniture, bahan bangunan, hingga berbagai perabotan dalam rumah pun mengkuti pameran tersebut.
Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung mengatakan, pameran yang dibuka gratis untuk umum ini menjadi oase segar di tengah lesunya industri properti Indonesia. “Ini adalah pameran pertama kami. Kami harapkan agar masyarakat bisa menemukan solusi properti impiannya di area pameran ini,” kata Ignatius.
Syarif yang membacakan sambutan Menteri PUPR pun mendukung penuh berlangsungnya pameran tersebut. “Ini menunjukkan bahwa pasar properti di Indonesia masih bergairah meski dalam kondisi ekonomi Indonesia yang sedang melambat,” katanya.
