Alwi Bagir Mulachela selaku Direktur Utama PT Menara Depok Asri (kanan) dan Muchsin Alatas selaku Direktur Marketing PT Menara Depok Asri (kiri). [Foto: dok.pesonacity]
Pembangunan proyek superblok Pesona City seluas empat hektar di Jalan Ir. Juanda, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, terus dikebut, setelah dimulai November 2015 lalu. Tahap pertama akan dibangun Mal Pesona Square di atas lahan 1,8 hektar. Mal ini dibangun setinggi lima lantai yang mencakup luasan 42 ribu m2 dan 1.500 lot parkir kendaraan.
[Baca: Pesona Square Jadi Ikon Baru Kota Depok]
Saat ini, pondasi mal sudah rampung menyusul pengerjaan struktur, arsitektur, dan plumbing. Mal 100 persen sudah tersewa dengan tenant, seperti Centro, Cinema XXI, Hypermart, H&M, Amazon, Goldgym, dan beberapa lainnya. Mal Pesona Square ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada Juni 2018.
“Untuk membuat hunian di satu lokasi baru, harus ada magnet yang mampu memunculkan crowded. Maka itu kami mulai dari mal, kemudian baru bangun apartemen,” ujar Alwi Bagir Mulachela, Direktur Utama PT Menara Depok Asri (MDA), pengembang Pesona City, dalam siaran persnya di Depok, Kamis (13/4/2017).
Menurut dia, keberadaan beberapa pusat perbelanjaan terdekat, seperti Margo City sudah terlalu padat hingga menimbulkan kemacetan cukup parah di ruas Jalan Margonda Raya. “Untuk itu, kami hadirkan Pesona Square yang menjadi alternatif mal dengan grade lebih tinggi,” tambah Bagir.
Tiga Apartemen
Selain mal, dalam kawasan Pesona City juga akan dikembangkan tiga menara apartemen. Tahap pertama dipasarkan Tower Marrakech setinggi 43 lantai, sebanyak 1.800 unit.
Pemasaran tower pertama dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 600 unit dan sudah sold out sejak dipasarkan Desember 2015 lalu. Tahap kedua dipasarkan sebanyak 600 unit, dimana sudah terjual 30 persen. Sementara tahap ketiga belum mulai dipasarkan.
Tower Marrakech terdiri dari dua tipe, yakni studio seluas 25,39 m2, dan tipe satu-dua kamar seluas 45-50,99 m2. Unit apartemen ini dipasarkan dengan harga Rp 18 juta/m2, belum termasuk pajak.
“Kenaikan harga sekitar 21 persen per tahun, perdananya Rp 12 jutaan/m2. Pembeli kami mayoritas keluarga muda mapan yang tinggal di sekitar Pasar Minggu, Kalibata, Tanjung Barat, Ragunan, termasuk Depok dan Bogor,” jelas Bagir.
MDA menggandeng biro arsitektur Airmas Asri untuk menangani arsitektur apartemen dan Cushman & Wakefield untuk mengelola malnya. Mal ini akan terhubung dengan jembatan (sky walk).
“Kami optimis dengan harga Rp 450 jutaan akan disambut positif oleh konsumen. Apalagi harga ini termasuk masih sangat rasional,” tambahnya.
Keyakinan Bagir ini cukup beralasan, pasalnya lokasi Pesona City hanya berjarak sekitar 150 meter dari exit tol terdekat dari proyek Jalan Tol Cijago yang tengah dirampungkan. Lebih dari itu, anak Sungai Ciliwung yang berada di tengah-tengah kawasan tersebut juga bakal diperindah, sehingga menjadi nilai tambah kawasan ini.
Ke depan, pengembang MDA juga akan membangun apartemen premium di atas office boutique di tower ketiga (Atlas).
Kapitalisasi tahap pertama penjualan Tower Marrakech sendiri mencapai Rp 300 miliar. MDA menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk mengembangkan seluruh proyek di Pesona City. Pembiayaannya sebesar 70 persen dari Bank BTN, sisanya dari internal dan penjualan.
Selain Pesona City, MDA juga fokus mengembangkan beberapa perkantoran, perumahan dan apartemen lain di Jakarta dan sekitarnya. Diantaranya adalah apartemen Grand Cut Meutia di Bekasi Barat; Arkadia Office Park di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan; dan Pakubuwono Terrace di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
“Kami juga tengah siapkan proyek CBD seluas 12 hektar di Cilandak KKO dan apartemen 6.000 m2 di Fatmawati, Jakarta Selatan,” pungkasnya. [Pio]
“Kunjungi pameran properti online di www.propertipedia.asia“