Beranda Berita Properti Sinar Mas Land Mulai Bangun Kawasan Digital Hub Senilai Rp7 Triliun

Sinar Mas Land Mulai Bangun Kawasan Digital Hub Senilai Rp7 Triliun

0

Setelah diluncurkan pada Juni tahun lalu, akhirnya pengembang Sinar Mas Land (SML) mewujudkan komitmennya, mulai menggarap pembangunan kawasan Digital Hub seluas 25,82 ha. Kawasan ini juga merupakan bagian dari transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city yang kemudian didedikasikan sebagai Silicon Valley cita rasa Indonesia.

[Baca: Sinar Mas Land Bangun ‘Silicon Valley’ Indonesia di BSD CityCity]

Digital Hub berada persis di bagian selatan Green Office Park, BSD City. Kawasan ini dipersembahkan khusus untuk menunjang operasional dan aktivitas keseharian perusahaan berbasis teknologi dan digital, mulai dari startups company, serta technology leaders. Selain itu institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT Science dan industri kreatif seperti animasi film dan games, juga akan sangat ditopang oleh keberadaan kawasan tersebut.

“SML selalu komitmen terhadap apa yang akan dibangun. Kalau kami rencanakan, pasti akan kami bangun, seperti Green Office Park, ICE, atau apapun yang dahulunya kami rencanakan, kini sudah dan terus kami wujudkan,” ujar Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja, di sela acara groundbreaking kawasan Digital Hub, di BSD City, Serpong, Kamis (18/5/2017).

Proses pembangunan kawasan Digital Hub dibagi dalam empat fase dengan total dana mencapai Rp7 triliun. Seluruh sumber keuangan tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Untuk fase pertama dimulai dari tahun 2017 hingga 2019 yang merupakan tahap pembangunan, mulai dari infrastruktur dan sarana pendukung lainnya.

“Mudah-mudahan 2019 gedung kita sudah beres semuanya, dan setelah itu kita bisa mengundang tenant-tenant. Selanjutnya masuk fase ke-2 dari tahun 2019 ke 2021. Tentunya kami akan mengajak komunitas-komunitas lainnya dan kami akan berkolaborasi untuk membangun kawasan ini,” jelas Michael.

Michael berharap, kelak kawasan Digital Hub yang merupakan inovasi terbaru SML ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri berbasis IT dan Teknologi Digital, mengingat saat ini pemerintah Indonesia juga sedang fokus untuk mendorong pertumbuhan industri tersebut.

“Keberadaan kawasan Digital Hub kedepannya akan mempercepat terbentuknya sebuah ekosistem berbasis IT dan Teknologi Digital seperti yang terjadi di Silicon Valley Amerika Serikat. Kami berharap dari Digital Hub akan lahir berbagai inovasi baru dari dunia digital serta IT,” harapnya.

Meski terinspirasi dari Silicon Valley, lanjut Michael, kawasan Digital Hub yang dihadirkan tersebut tetap menampilkan kekhasan Indonesia. “Artinya meniru apa yang ada di sana tetapi tetap dengan kekhaskan kami di Indonesia. Jadi local concept-tnya tetap terjadi,” tegasnya.

Keunggulan

Kawasan Digital Hub yang berada di BSD City ini juga memiliki beragam keunggulan, mulai dari jaringan fiber optic hasil kerja sama dengan Huawei perusahaan pemasok perangkat telekomunikasi dan teknologi jaringan komunikasi terbesar di dunia.

Selain itu lokasi dan akses transportasi Digital Hub sangat strategis karena berada di selatan Jakarta dan berdekatan dengan bandara internasional Soekarno-Hatta. Kemudahan akses wilayah BSD City ditunjang oleh dua jalur tol utama yakni Tol Kebon Jeruk dan Tol Pondok Indah (Toll Jorr W2). BSD City juga merupakan sebuah kota yang memiliki sarana prasarana lengkap yang dikembangkan dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

Keunggulan lain kawasan Digital Hub dirancang khusus oleh NBBJ, konsultan arsitektur terkemuka dari Amerika Serikat yang kerap mendesain sejumlah kantor perusahaan berbasis teknologi di dunia, seperti Microsoft, Amazone, dan kantor pusat Samsung di Sillicon Valley – San Jose California Amerika Serikat.

Dengan konsultan arsitektur yang berpengalaman dan mumpuni, maka kawasan Digital Hub akan menjadi tempat yang nyaman bagi para pekerjanya, dan dipastikan suasananya akan kental dengan nuansa teknologi.

“Hal ini tentunya berbeda dengan nuansa lingkungan di tempat bekerja biasa,” tegas Michael.

Tenant Terkemuka

Digital Hub akan dikembangkan dengan konsep mixed use yang terdiri atas fasilitas, sarana dan prasarana bisnis, retail dan lifestyle. Keberadaan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana tersebut memperkuat peran Digital Hub sebagai lokasi sentra usaha dan tempat strategis bagi perusahaan teknologi, start up companies, dan komunitas digital.

Saat ini berbagai tenant di bidang IT seperti Huawei, Apple Research and Development Center, MyRepublic, Sale Stock, Orami, evhive, Purwadhika, GeeksFarm dan Plug and Play telah hadir di BSD City dan akan berkantor di Kawasan Digital Hub pada tahun 2019 mendatang.

Beberapa perusahaan teknologi informasi (TI) seperti MyRepublic, salah satu penyedia layanan internet di BSD, PT Walden Global Service (WGS Hub) perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI) dan perangkat lunak (software) telah hadir di BSD City sebagai ‘the 1st proper software warehouse’ di Indonesia, serta berhasil menarik Apple yang merupakan perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat untuk membangun pusat inovasi aplikasi teknologinya di kawasan Digital Hub. Bergabungnya Apple di BSD City merupakan sebuah pencapaian yang sangat baik bagi Sinar Mas Land.

“Skemanya nanti sangat terbuka, bisa mereka (tenant-red) menyewa di sini, beli di sini, atau bangun sendiri. Yang penting mereka mau membangun komunitas di sini,” kata Michael. [Pius Klobor]

 

“Kunjungi pameran properti online di www.propertipedia.asia

Website | + posts
Artikulli paraprakRampung 80%, Apartemen Majestic Point Serpong Pasarkan 100 Unit Terbaik
Artikulli tjetërMetland Menteng dan Cibitung Sumbang Kontribusi Terbesar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini