Sabtu, Juni 21, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban Videotron Saat Resmikan Rusunawa Rancaekek, Begini Kronologinya

PropertyandTheCity.com, Jakarta – Kunjungan tiga menteri ke Rancaekek, Kabupaten Bandung, diwarnai insiden jatuhnya videotron saat peresmian Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), Rabu (18/12/2024). Peristiwa ini nyaris mencelakai sejumlah pejabat, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kronologi Videotron Jatuh

Videotron yang terpasang di sisi kanan panggung roboh tepat sebelum AHY menyampaikan sambutan. Kejadian ini dipicu oleh angin kencang yang menyebabkan besi penyangga videotron tidak mampu bertahan. Suara keras terdengar saat videotron jatuh, hanya sekitar 20 sentimeter dari tempat para pejabat duduk.

Beberapa pejabat yang berada di dekat lokasi, seperti Anggota DPRD Jawa Barat Saeful Bachri, mengaku terkejut. “Alhamdulillah tidak ada yang terluka. Tapi memang sempat kaget, apalagi anginnya terasa sampai ke wajah,” ujarnya.

Pidato Sempat Tertunda

Meski tidak ada korban, insiden ini menyebabkan pidato AHY tertunda. AHY memastikan kondisi seluruh pejabat dalam keadaan aman sebelum melanjutkan sambutannya. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, beberapa orang terlihat memegangi rangka videotron di sisi kiri panggung, mengingat angin kencang masih berembus.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Surait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavia, serta sejumlah pejabat kementerian lainnya. Mereka hadir untuk meresmikan Rusunawa di Rancaekek, yang menjadi bagian dari program relokasi warga dari kawasan kumuh di wilayah perkotaan.

Peresmian Rusun Rancaekek

Kedatangan ketiga menteri ini bertujuan untuk meresmikan enam rumah susun yang telah dibangun oleh pemerintah pusat bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, secara simbolis meresmikan rumah susun tersebut dengan menandatangani prasasti dan melakukan pengguntingan pita.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, secara simbolis meresmikan rumah susun tersebut dengan menandatangani prasasti dan melakukan pengguntingan pita. 
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, secara simbolis meresmikan rumah susun tersebut dengan menandatangani prasasti dan melakukan pengguntingan pita.

Acara tersebut juga dibarengi dengan berpindahnya 384 jiwa dari 98 kepala keluarga, warga asal Kabupaten Bandung yang direlokasi karena telah membuat bangunan liar semi permanen di Taman Sari Kota Bandung pada beberapa pekan lalu.

Relokasi masyarakat dibagi di dua tempat, rumah susun Rancaekek serta rumah susun Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

Selain menyaksikan proses relokasi ratusan warga, Menteri IPK juga menyalurkan bantuan berupa uang tunai melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp840 ribu per bulan per jiwa, serta bantuan tambahan dari Baznas Kabupaten/Kota sebesar Rp600 ribu per bulan per jiwa. Selain itu, disalurkan pula bantuan sebesar Rp1 juta per keluarga untuk kebutuhan perlengkapan keluarga.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan kehidupan para peserta PPKS lebih stabil.

“Kebijakan yang dilakukan hari ini, membuktikan Pembelajaran Jawa Barat dan juga 3 kota tadi itu bekerja dengan kolaborasi yang luar biasa,” ungkap Maruarar Sirait usai meninjau isi dalam rumah susun di Rancaekek.

“Dan juga saya mendengar, terima kasih karena CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Bandung, di Jawa Barat juga itu sudah mulai. Terjadi artinya gotong royong, terjadi di sini. Jadi termasuk dari Baznas juga sangat membantu sekali,” lanjutnya.

Selain itu, Menteri IPK, Agus Harimurti Yudhoyono juga mengatakan kehadiran perumahan yang lebih layak, sehat, dan bersih memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi sulit.

“Ini yang menjadi prioritas. Atas arahan dan kebijakan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami harus selalu hadir,” ujar AHY.

Dengan sinergi dan kolaborasi, bukan hanya pemerintah pusat dan daerah. Menurut AHY seluruh stakeholders termasuk dunia usaha melalui kerjasama dan tanggung jawab akhirnya rumah susun ini bisa terwujud.

“Secara moral dan sosial bersama-sama, kita bisa mewujudkan perumahan yang semakin laik,” tuturnya.

Iya juga berharap agar para penerima dapet menjaga dengan baik rumah susun in.

Sebagai informasi, rumah susun Rancaekek atau yang disebut apartemen transit ini sedikitnya ada 7 tower yang telah dibangun. Di dalamnya ada 58 unit ruangan.

Setiap unitnya memiliki luas bangunan 36 meter persegi, serta di dalamnya telah dilengkapi dengan perabotan atau mebelair.

Selain di Rancaekek Kabupaten Bandung, pemerintah pusat juga akan membangun rusun di setiap kota di seluruh Indonesia untuk 10 juta kepala keluarga yang masih tidak memiliki rumah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles