Sebanyak 77% responden CSS H1 2021 mengaku ingin rumah dengan harga di bawah Rp500 juta. Hanya 7% responden yang inginnya di atas Rp1 miliar.
Ada kecenderungan bahwa semakin muda pencari rumah, maka semakin kuat pilihannya terhadap rumah baru. Demikian diungkapkan Marine Novita, Country Manager Rumah.com, menjawab pertanyaan Property and The City, terkait tren pasar rumah seken di Indonesia.
Merujuk temuan terbaru dari Rumah.com melalui Consumer Sentiment Study (CSS) dan Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), Marine menjelaskan, sebanyak 77% responden berusia 30-39 lebih menyukai rumah baru dari developer sementara di kalangan responden berusia 50 tahun ke atas angkanya 67% yang inginnya rumah baru.
“Ternyata, kecenderungan ini lebih didasari oleh kekhawatiran terhadap kondisi bangunan. Namun, sebetulnya pertimbangan utama pembeli rumah bukanlah rumah baru atau seken melainkan harga dan lokasi serta aksesnya. Ini yang jauh lebih penting,” katanya.
Untuk itu, lanjut Marine, ada tiga hal yang dapat dilakukan pemasar properti, khususnya yang bergerak di pasar sekunder. Pertama, berikan rasa confidence dari calon pembeli. Concern utama calon pembeli terhadap rumah seken adalah kondisi bangunan dan kebutuhan untuk renovasi, di mana 55% responden CSS H1 2021 mengaku tidak ingin melakukan renovasi.
“Maka, seorang agen harus dapat meyakinkan bahwa kondisi rumahnya prima.Maksimalkan foto-foto properti dengan pencahayaan dan sudut pengambilan yang baik dan lengkap,” katanya.
Kedua, pastikan semua informasi lengkap, akurat, dan pasti. Menurut survei Rumah.com, tiga informasi inilah yang utama sehingga harus jelas dan pasti: harga, lokasi, dan status surat-suratnya. Salah satu keunggulan rumah seken adalah lokasi yang cenderung lebih matang.
Oleh karenanya, lanjut Marine, seorang agen harus paham betul area tersebut dengan segala kelebihannya, terutama dari sisi akses dan prospeknya. Semua pengetahuan ini terangkum dalam rumah.com/ areainsider.
“Ketiga, perluas jangkauan dan visibility melalui medium properti portal seperti Rumah.com dan manfaatkan fitur-fitur yang ada seperti spotlight sundul karena didesain untuk menjawab kebutuhan tersebut,” jelasnya.
TREN HARGA
Secara umum, indeks harga properti sempat mengalami kenaikan di kuartal III (Q3) 2020 namun kembali menurun di Q4 sehingga secara YoY turun tipis 1.3%. Namun jika dicermati, penurunan ini didorong oleh apartemen, sementara rumah tapak masih ada kenaikan tahunan.
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Harga (RIPMI-Harga) pada Q4 2020 ini berada pada angka 110,7, turun 0,5% dibanding Q3 2020 (quarteron-quarter/QoQ). Secara tahunan, indeks ini mengalami penurunan yang lebih besar jika dibandingkan indeks pada Q4 2019 (year-on-year/YoY), yakni sebesar 1,3%. Turunnya RIPMI-H lebih terlihat pada sektor apartemen.
RIPMI-H untuk rumah tapak berada pada angka 115,6 pada kuartal keempat tahun ini, turun sebesar 0,4% dibanding kuartal sebelumnya namun secara tahunan masih tercatat naik sebesar 0,3%. Sementara itu, RIPMI-H untuk apartemen berada pada angka 112,5 pada kuartal keempat tahun ini, turun 0,3% dibandingkan kuartal ketiga 2020 dan 2,5% dibandingkan kuartal keempat 2019.
Berdasarkan data RIPMI, turunnya indeks harga pada kuartal ini disebabkan oleh penurunan di sejumlah wilayah. Pada Q4 ini, RIPMI-H untuk wilayah DKI Jakarta turun sebesar 1,19% dibandingkan kuartal sebelumnya. DI Yogyakarta mengalami penurunan terbesar yakni sebesar 1,96% (QoQ).
Jawa Timur juga mengalami koreksi negatif sebesar 1,47%.Dari segmen harga, sebanyak 77% responden CSS H1 2021 mengaku ingin rumah dengan harga di bawah Rp500 juta. Hanya 7% responden yang inginnya di atas Rp1 miliar.
Ada tiga kota atau kabupaten yang memperlihatkan tren harga yang menjanjikan, yaitu Kota Tangerang, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi, khususnya daerah Cikarang. Pertumbuhan di tiga daerah ini didorong oleh tiga hal, yaitu harga yang lebih terjangkau, akses yang semakin baik karena pembangunan infrastruktur, serta keberadaan industri yang membuka lapangan kerja.
“Secara umum, harga properti juga terkoreksi 1.3% secara YoY dan sebesar 0,5% secara kuartalan. Namun untuk rumah tapak penurunannya secara kuartalan hanya 0.4% dan masih mengalami kenaikan 0.3%,” katanya. ●
Marine Novita Country Manager Rumah.com