Pasar properti Indonesia belum menunjukkan pertumbuhan signifikan, bahkan jelang berakhirnya periode 2016 ini. Meski begitu, tahun 2017 diperkirakan akan kembali meningkat seiring berbagai kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan, terutama sepanjang tahun ini.
Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung memprediksi rebound ini akan terwujud pada 2017. Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Property Outlook 2017 yang digelar di Hotel JW Marriot Jakarta, Rabu (14/12/2016).
[Baca: Tren Properti Naik, Sedikit Terhambat Di Akhir Dan Awal Tahun…]
“Tren positif sudah terlihat melalui Rumah123 mendekati akhir 2016 ini. Tercatat adanya growth yang sangat baik dari sisi penjualan properti sesuai data kami. Total pertumbuhan penjualan pada 2016 naik mencapai 180 persen dibanding 2015,” ujar Untung.
Dalam data yang diolah Business Intelligence Rumah123 terlihat kenaikan nilai penjualan yang mencengangkan terjadi pada unit landed house. Kenaikannya nyaris menyentuh 200 persen, tepatnya 192 persen. Pertumbuhan minat konsumen terhadap rumah jangkung atau apartemen juga tak kalah pesat. Penjualan apartemen tumbuh mencapai 178 persen.
Tren peningkatan penjualan, lanjut Untung, terjadi mulai pada semester II-2016. “Dan itu terus meningkat pada bulan-bulan akhir 2017, sekitar jelang akhir tahun, di mana tertinggi terjadi pada Oktober 2016,” katanya menambahkan.
[Baca: Properti Laris, Karena Tax Amnesty]
Tak hanya penjualan, Rumah123 juga mencatatkan pertumbuhan proyek. Banyak developer besar melanjutkan yang sempat tertunda, atau bahkan membangun proyek-proyek baru. Tak sedikit dari developer-developer tersebut juga kembali menggiatkan iklannya di situs rumah123.com ini.
Untung juga menyoroti support pemerintah lewat ragam kebijakannya seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), KPR Mikro, dan lainnya. Pun dengan skema kredit dari perbankan yang makin memudahkan masyarakat membeli huniannya sendiri.
“Salah satunya adalah bunga kredit rendah di beberapa tahun awal KPR. Hal ini menjadi stimulan yang sangat positif bagi sektor properti,” tutupnya. [pio]