Pasar perumahan menunjukkan pertumbuhan landai sejak akhir tahun 2020. Memasuki Q2-2021 pasar perumahan Jabodebek-Banten mengalami pertumbuhan nilai penjualan rumah cukup tinggi sebesar 24,4% (qtq). Meskipun demikian pertumbuhan unit terjual pada tumbuh lebih rendah sebesar 6,5% (qtq). Pertumbuhan unit terjual yang lebih rendah dari nilai penjualan ini mengindikasi bahwa harga rata-rata unit terjual lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Baca juga, CUKUPKAH STIMULUS PAJAK PROPERTI DI DKI JAKARTA?
Berdasarkan segmen harga rumah, penjualan rumah untuk rumah sampai Rp500 jutaan terjadi penurunan tertinggi sebesar 24,0% (qtq). Sebaliknya kenaikan terjadi di segmen harga Rp500 juta – 1 miliar sebesar 26,2% (qtq). Yang cukup mengejutkan adalah pertumbuhan penjualan rumah di segmen di atas Rp2 miliar yang mengalami kenaikan tertinggi 125,0% (qtq).
BANTEN: Pertumbuhan tertinggi penjualan rumah di segmen harga Rp500 juta – 1 miliar terjadi di wilayah Banten sebesar 34,1%,
begitu pula untuk segmen rumah seharga di atas Rp2 miliar yang naik 440,0%, meskipun secara rata-rata hanya tumbuh 2,5%. Hal ini
dikarenakan komposisi penjualan di segmen harga di atas Rp2 miliar relatif hanya sebagian kecil dari pasar yang ada.
BODEBEK: Pertumbuhan penjualan di segmen harga di atas Rp2 miliar di Bodebek mengalami peningkatan tertinggi sebesar 25,0%
dibandingkan segmen harga lainnya. Penurunan hanya terjadi di segmen harga Rp1 – 2 miliar.
DKI JAKARTA: Di wilayah DKI Jakarta peningkatan tertinggi terjadi di kisaran harga Rp1 – 2 miliar khususnya unit-unit ready stock atau yang ikut dalam kebijakan penghapusan/pengurangan PPN untuk rumah siap huni sampai Desember 2021.
Pertumbuhan (qtq) | DKI Jakarta | Banten | Bodebek | Total |
< Rp 300 juta | – | -3.4% | 0.0% | -3.3% |
Rp 300 – 500 juta | – | -27.8% | 4.2% | -20.7% |
Rp 500 juta – 1 miliar | – | 34.1% | 14.4% | 26.2% |
Rp 1 – 2 miliar | 300.0% | -10.3% | -5.9% | -4.4% |
> Rp 2 miliar | 62.3% | 440.0% | 25.0% | 125.0% |
6.4% | 2.5% | 8.8% | 6.5% |
Komposisi penjualan rumah di Jabodebek Banten masih didominasi oleh segmen harga Rp500 juta – 1 miliar sebesar 31,9%, diikuti
segmen di bawah Rp300 jutaan sebesar 29,9% yang sebagian besar terdapat di Banten. Sedangkan terjadi pergeseran yang cukup tinggi di segmen harga Rp300 – 500 jutaan dari 25,3% menjadi 16,7%. Sebaliknya peningkatan komposisi terjadi pada segmen harga di atas Rp2 miliar yang naik dari 1,3% menjadi 9,7%.
Komposisi | DKI Jakarta | Banten | Bodebek | Total |
< Rp 300 juta | – | 40.0% | 1.3% | 29.9% |
Rp 300 – 500 juta | – | 15.9% | 25.3% | 16.7% |
Rp 500 juta – 1 miliar | – | 27.3% | 60.1% | 31.9% |
Rp 1 – 2 miliar | 12.5% | 11.5% | 12.1% | 11.7% |
> Rp 2 miliar | 87.5% | 5.4% | 1.3% | 9.7% |
100.0% | 100.0% | 100.0% | 100.0% |
Pergeseran ini harusnya dapat menggambarkan apa yang sedang terjadi di pasar saat ini. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya,
pasar menengah bawah diperkirakan akan terus tertekan bila kondisi tidak juga membaik. Di sisi lain pasar menengah sampai atas terlihat relatif masih menyimpan daya beli.
Namun demikian diperkirakan tren pertumbuhan ini akan sedikit terhambat akibat PPKM yang diberlakukan di awal Q3-2021, sehingga
diperkirakan pasar perumahan akan menurun pada Q3-2021 hampir di semua segmen. Hal ini semata-mata dikarenakan mobilitas yang
dibatasi sehingga berpengaruh besar terhadap realisasi pembelian calon konsumen.
Peningkatan diharapkan akan tetap terjadi untuk penjualan ready stock di beberapa pengembang besar khususnya di Banten dan DKI
Jakarta yang telah menunjukkan kenaikan sejak diberlakukannya kebijakan ini Q1-2021. Meskipun demikian kebijakan ini sangat
tergantung ketersediaan rumah ready stock atau yang siap huni sampai Desember 2021. Selain itu, stimulus pengurangan BPHTB
khusus di DKI Jakarta kepada wajib pajak orang pribadi untuk perolehan pertama kali atas objek berupa rumah atau rumah susun
dengan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) lebih dari Rp2 miliar hingga Rp3 miliar diperkirakan sedikit banyak dapat memberikan
potensi peningkatan penjualan rumah baik primer maupun sekunder sampai akhir tahun 2021. ● [IPW]