Penurunan nilai penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan unit terjual mengindikasikan pasar terus bergeser ke segmen menengah.
Setelah dalam tiga triwulan terakhir segmen menengah-atas mendominasi pasar perumahan Jabodebek-Banten, pada triwulan I tahun 2022 pasar perumahan mulai secara bertahap bergeser ke segmen menengah. Tren ini melanjutkan pergerakan yang sudah terjadi pada triwulan akhir tahun 2021.
baca juga, Wajah Baru Kota Wisata Cibubur Hadirkan Sederet Fasilitas Unggulan dalam Satu Kawasan Township
Secara umum tingkat pertumbuhan unit terjual pada triwulan I tahun 2022 menunjukkan penurunan 1,5% (qtq). Penurunan ini lebih dikarenakan menurunnya tingkat penjualan rumah ready stock setelah dalam beberapa triwulan naik tinggi dikarenakan adanya program insentif PPN DTP dari pemerintah. Nilai penjualan juga mengalami penurunan 14,5% (qtq), sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang juga mengalami penurunan. Penurunan nilai penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan unit terjual mengindikasikan pasar terus bergeser ke segmen menengah. Tren pergerakan ini telah diprediksi sebelumnya oleh Indonesia Property Watch pada triwulan akhir 2021 dengan melihat agregat pertumbuhan di segmen menengah yang menunjukkan peningkatan dari triwulan ke triwulan secara bertahap.
Pasar segmen menengah-atas yang mengalami lonjakan bahkan saat pandemi mulai mereda, sebaliknya pasar segmen menengah terus meningkat meskipun daya beli belum sepenuhnya meningkat. Di sisi lain juga terdapat pasar menengah- atas yang juga turun membeli rumah di ke segmen harga yang lebih rendah di segmen menengah.
Pergerakan pasar melanjutkan tren penurunan di segmen menengah atas dan terus bergeser ke segmen menengah (Rp500 juta sampai Rp1 miliar) yang tumbuh sangat tinggi pada triwulan I tahun 2022 sebesar 35,9%. Hal ini mengakibatkan komposisi penjualan di segmen menengah mendominasi penjualan rumah menjadi sebesar 35,1%. Sedangkan di segmen menengah-atas > Rp1 miliar mewakili 17,2% penjualan pada triwulan ini.
Depok Meningkat Tertinggi
Pertumbuhan unit rumah terjual wilayah Jakarta pada triwulan I tahun 2022 turun tajam sebesar 94,3% dimana pada triwulan-triwulan sebelumnya ditopang oleh tingginya penjualan ready stock. Namun demikian sebagian besar wilayah lainnya mengalami pertumbuhan bervariasi, tertinggi di Depok sebesar 17,6%, diikuti Bogor, Bekasi, dan Tangerang sekitarnya.
Berdasarkan nilai penjualan, wilayah Depok juga membukukan tingkat pertumbuhan tertinggi 21,1%, mengungguli Tangerang sekitarnya yang selama beberapa triwulan mencatat pertumbuhan tertinggi. Sedangkan wilayah Jakarta mengalami penurunan tajam yang menyebabkan pertumbuhan rata-rata jatuh 14,5%.
Pergerakan di wilayah Tangerang sekitarnya masih berpotensi untuk terus berlanjut. Sementara itu pasar perumahan wilayah Bekasi mulai menunjukkan peningkatan bertahap khususnya di segmen menengah sampai bawah. Wilayah Bogor dan Depok relatif tidak akan terlalu tumbuh terlalu tinggi pada triwulan selanjutnya.•