Lagi-lagi pengembang sekelas Agung Podomoro Land (APL) membuktikan ketangguhannya bertahan di atas pusaran ekonomi yang lagi tak pasti. Setidaknya melalui salah satu proyek prestisiusnya di Pulau Batam, pengembang telah membuktikan bahwa minat konsumen terhadap produknya tak perna surut.
Melalui Orchard Park, proyek yang berada di Batam Center itu, properti lain di kawasan tersebut pun ikut bergairah dan melejit tajam dengan kenaikan harga hingga 100 persen. Bahkan tren kenaikan ini sudah terlihat sejak masuknya perusahaan pelopor pengembangan apartemen dan superblok ini.
“Sejak dipasarkan pada awal 2014, Orchard Park Batam mendapat animo besar dari masyarakat. Bahkan harga properti sekitar Batam Center pun langsun naik drastis, hingga 100 persen” ujar Agung Wirajaya, Assistant Vice President Strategic Marketing Residential PT Agung Podomoro Land Tbk., melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Masukknya Orchard Park Batam dibaca pengembang sebagai sebuah potensi emas di salah satu kawasan yang dapat dikembangkan sebagai pulau tax haven (suaka pajak). Pulau Batam, sebut Agung memiliki potensi nyata yang bisa dikembangkan dan dipersiapkan menjadi salah satu pulau khusus untuk suaka pajak tersebut
“Nantinya, pulau tersebut dapat mempercepat masuknya investasi, khususnya investasi asing,” kata dia.
Sejatinya, rencana pengembangan pulau tax haven ini dinilai bagus untuk Indonesia, apalagi setelah adanya program tax amnesty. Selain itu, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 juga dinilai terus menarik minat investor untuk terus berinvestasi dan ikut mengembangkan perekonomian di Batam. Disiapkan untuk menjadi pintu gerbang Indonesia dari dan menuju Singapura dan Malaysia, Batam telah menjadi incaran bagi developer properti nasional untuk mengembangkan kawasan hunian dan investasi properti.
[Baca: The New Face of Batam]
“Inilah peluang yang sudah diprediksi oleh APL dengan mengembangkan Orchard Park Batam ini. Posisi Batam berpotensi sebagai pusat bisnis baru di Indonesia turut menggairahkan bisnis properti di kawasan ini,” jelas Agung.
Keputusan ini terbukti sukses, bukan hanya warga Batam namun animo seluruh Indonesia, yang sangat tinggi untuk memiliki hunian dan investasi di seberang Singapura. Hal ini membuat kenaikan harga properti di area Batam Center, lokasi dimana Orchard Park berada, langsung melejit dan akan terus berkembang mendekati Johor dan Singapura.
”Saat ini Pemerintah telah berkomitmen untuk mengangkat potensi Batam agar semakin menarik baik untuk investasi maupun turisme. Orchard Park kami harapkan menjadi business center yang berkualitas tempat investor maupun pelaku usaha bertemu,” kata Agung.
Menurutnya, konsep Orchard Park Batam dapat menjadi terobosan baru di dunia properti Batam. One stop green living yang menjadi jargon utama kawasan hunian ini, diyakini akan menarik perhatian warga di Kepulauan Riau. Selain itu, lokasinya sebagai pintu gerbang Indonesia ke ASEAN menjadi hal yang menarik.
Di dalam kawasan seluas 42 hektare, terdapat 1.200 hunian landed yang dibagi menjadi enam cluster. Cluster Persea, merupakan cluster premium yang memiliki 1 tipe unit premium yaitu tipe Falco dengan ukuran 10x20m2 berjumlah 100 unit. Adapun Cluster Durio, adalah cluster bagi para keluarga muda dengan desain façade semi-resort. Terdiri dari tiga tipe unit Carreta 5×17 m2, Criton 7×17 m2, Clarias 8×18 m2 dengan harga yang terjangkau.
Di samping itu, visi akan potensi sunrise property mengukuhkan keputusan APL untuk mengembangkan Orchard Park Batam, sehingga potensi keuntungan nilai investasi dapat dinikmati para konsumen. “Potensi sunrise property ini cukup istimewa, karenanya kami mengembangkan Orchard Park Batam. Sehingga potensi keuntungan nilai investasi dapat dinikmati para konsumen sejati Agung Podomoro land,” ujar Agung.
Orchard View kini menjadi masterpiece terbaru APL dengan hasil tes pasar yang luar biasa. Baru 2 hari reservasi diumumkan, telah lebih dari 200 peminat menyerahkan commitment fee. [pio]